PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sambil berjalan layaknya pinguin sungguhan, rombongan manusia berseragam hitam dibalut putih dengan penutup kepala berbentuk penguin, berdiri di depan Kantor Gubernur Riau saat car free day (CFD) berlangsung, Ahad (9/2). Kemudian melakukan long march, menyisir hingga RTH lalu kembali ke titik awal.
Pengunjung CFD dihebohkan dengan munculnya pinguin kutub berwarna hitam itu. Ternyata yang melakukan aksi adalah para volunter Greenpeace Pekanbaru untuk mendukung perjanjian laut Internasional. Tampak penguin membawa tulisan "Iklim berubah ekosistem laut terancam" dan scan kode QR untuk membantu.
Menurut Leader Greenpeace Pekanbaru Dhani Sinuraya mengatakan, aksi yang dilakukan adalah Global Day Action (GDA). "GDA bermaksud untuk mendatangkan pinguin dari antartika untuk mengajak pemerintah menyetujui perjanjian laut nasional yang ada di PBB," sebutnya pada Riau Pos.
Pria yang kerap disapa Bimbim itu melanjutkan, beberapa negara telah melakukan rapat keempat perjanjian laut di dunia. “Jadi pinguin-pinguin ini datang untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyelamatkan mereka. Karena sekarang Antartika sudah parah dengan perubahan iklim,” ucapnya.
Katanya, cara mudahnya untuk mendukung yaitu dengan scan kode QR di papan yang dibawanya. "Atau bisa di web Greenpeace. Sertakan nama untuk bantu suakalautan dsn sampaikan kepada pemerintah untuk perjanjian laut internasional di PBB," ucapnya.
Lebih jauh, giat GDA dilakukan di negara yang terdapat organisasi Greenpeace. Sementara untuk di Indonesia sudah sejak Sabtu (8/2). "Untuk kemarin (Sabtu) ada di kota Bandung dan Jogjakarta. Sedangkan untuk hari ini (kemarin, red) ada di Jakarta, Semarang, Makassar dan Pekanbaru," ujarnya.
Ditegaskannya ulang, pemerintah harus mengambil peran untuk menyetujui Perjanjin Laut Internasional. Gunanya, untuk memperbaiki iklim dunia, khususnya antartika.(s)