PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau hanya mengalokasikan anggaran pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIX tingkat provinsi senilai Rp2,1 miliar. Besaran anggaran ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dari usulan Rp6 miliar.
Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi ketika dikonfirmasi tak menampiknya. Menurut mantan Bupati Siak dua periode itu, adanya pemangkasan anggaran kegiatan MTQ bukan menjadi suatu permasalahan dalam pelaksanaannya.
"Saya pikir itu tidak ada masalah. Kita juga telah berdiskusi dengan Pak Harris (Bupati Pelalawan), karena tuan rumahnya Pelalawan," ungkap Syamsuar kepada Riau Pos.
Jika alokasi anggaran tersebut dinilai kurang, sambung Syamsuar menyampaikan, pihaknya akan melakukan perhitungan untuk penambahan angggaran. Penambahan ini, sebut dia, dilakukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020. "Dalam hitungan kami nanti (penambahan) setelah perubahan anggaran dilaksanakan," imbuh gubernur.
Sebelumnya, Pemprov Riau telah menetapkan tuan rumah pelaksanaan MTQ tingkat provinsi, selama lima tahun ke depan. Hal ini, dilakukan agar kabupaten/kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah dapat mempersiapkan penyelengaran event tahun secara matang.
Untuk tuan rumah MTQ tahun ini, telah ditunjuk Kabupaten Pelalawan. Lalu, tahun 2021 diputuskan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebagai tuan rumah, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) tuan rumah penyelenggaran MTQ tahun 2022, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dipercaya tuan rumah pelaksanaan MTQ tahun 2023 dan Kabupaten Kepulauan Meranti diputuskan tuanrumah MTQ di tahun 2024.
Sebenarnya, tuan rumah penyelenggaran MTQ tingkat Provinsi Riau tahun 2020 yakni, Kabupaten Kepuluan Meranti. Namun, Kota Sagu itu mengundurkan diri, lantaran persoalan infrastruktur yang tidak mendukung. Yaitu, infrastruktur RoRo menuju Kepulauan Meranti tidak operasi karena rusak dan diperbaikan RoRo Tanjung Buton Siak masih berjalan tahun depan.(rir)