PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Banyaknya keluhan masyarakat terkait lambannya pengerjaan proyek Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) di beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru, membuat gerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru.
Tinjauan ke lapangan dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Edward Riansyah beserta jajaran, Rabu (8/3). Pihak vendor proyek SPALD-T juga ikut mendampingi Edward saat meninjau kondisi beberapa ruas jalan di Kecamatan Sukajadi tersebut.
Edward Riansyah mengatakan, pihaknya sengaja turun ke lokasi pengerjaan proyek SPALD-T guna melakukan monitoring terhadap kondisi terkini dari pengerjaan proyek tersebut oleh para vendor yang sudah ditunjuk pemerintah.
Di mana dari hasil pantauan di lapangan, masih ada beberapa spot pengerjaan proyek yang belum selesai, sehingga sering dikeluhkan masyarakat maupun pengendara. Edward pun minta pihak vendor agar segera melakukan rekondisi jalan seperti sediakala.
''Dari pantauan kami hari ini (kemarin, red), ada lima titik yang hingga kini belum dilakukan rekondisi jalan.
Yaitu Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Durian, Jalan Cempaka, Jalan Mangga, dan Jalan Semangka. Dari hasil koordinasi dengan pihak vendor mereka menyepakati rekondisi jalan dapat dilakukan pekan depan,'' ucapnya.
Lanjut Edward, tak semua jalan yang dikerjakan pihak vendor mendapatkan keluhan dari masyarakat. Salah satu lokasi yang juga dipantaunya yaitu Jalan Melur yang kini sudah tahap pengaspalan. Namun ada sedikit kendala yang dihadapi di lokasi tersebut akibat adanya pipa air bersih yang pecah, sehingga membuat pengaspalan masih berjalan.
''Di Jalan Melur itu kami melihat ada titik kebocoran pipa air bersih, sehingga rekondisi jalan belum bisa dilakukan karena akan berdampak pada pipa yang bocor itu. Makanya kami meminta pihak vendor dan PDAM segera mencari solusi agar rekondisi jalan dapat segera dituntaskan pekan depan,'' jelasnya.
Sementara itu, Manajer Operasional Hutama Karya (HK) Angga mengatakan, proses rekondisi jalan akan segera dilakukan pihaknya. Di mana selama ini pihaknya mengalami kendala terhadap cuaca yang kerap hujan, sehingga aktivitas rekondisi jalan tidak bisa dilakukan. ''Rencananya kami akan lakukan rekondisi jalan itu sekitar tanggal 10 atau 11 Maret 2023 ini dengan waktu pengerjaan paling lama tiga hari,'' katanya.
Lanjut Angga, pihaknya juga akan melakukan normalisasi terhadap gorong-gorong dan drainase yang tersumbat akibat sedimen tanah dari pengerjaan proyek guna mengantisipasi terjadinya genangan air di badan jalan. ''Semua akan kami kembalikan seperti semula. Semoga cuaca di Pekanbaru bagus, sehingga kami bisa memulai proses rekondisi jalan dan pengerukan di sejumlah drainase yang masih terdapat sedimen,'' janjinya.(ayi)