Penderita ISPA Pekanbaru 1.775 Orang

Pekanbaru | Sabtu, 09 Maret 2019 - 10:55 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyebut hingga Februari 2019 sebanyak 1.775 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pekanbaru Maisel Fidayesi  mengatakan, data ini berdasarkan laporan dari puskesmas untuk penderita ISPA usia 5 tahun ke atas.

Dijelaskan Maisel, penderita ISPA terbanyak ada di Puskesmas Limapuluh 331 org. Diikuti Puskesmas Payung Sekaki 258 orang, Puskesmas RI Sidomulyo 239 orang, Puskesmas Sail 159 orang, Puskesmas Umban Sari 153 orang, Puskesmas Harapan Raya 143 orang,  Puskesmas Sidomulyo 142 orang, Puskesmas Rejosari 103 orang, Puskesmas Pekanbaru 103 orang, Puskesmas Tenayan Raya 83 orang dan Puskesmas Langsat 61 orang.  “Tidak semua penderita ISPA ini dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla, red). Ada banyak faktor juga seseorang ter­kena ISPA ini,” ujar Maisel kepada Riau Pos, Jumat (8/3).

Baca Juga :Malam Pergantian Tahun Dimeriahkan Wali Band

Memasuki tahun 2019 ini, karhutla di Riau sudah mencapai 1.178 hektare tersebar di kabupaten/kota. Seperti  Rokan Hilir (Rohil), Dumai, Bengkalis, Meranti, Siak, Pekanbaru, Kampar, Pelalawan dan Indragiri Hilir (Inhil). “Pekanbaru statusnya belum siaga karhutla ini. Ada kategorinya kalau sudah diberlakukan status kejadian luar biasa (KLB, red) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru, barulah buat posko, “ terangnya kembali.

Apabila kasus karhutla kian parah, menurut Maisel jumlah penderita ISPA bisa mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya.  “Dan memang anak-anak paling banyak. Karena kondisi tubuhnya lebih rentan daripada orang dewasa, “ sambungnya.

Selain itu, gejala hidung tersumbat, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan hingga kesulitan bernapas merupakan beberapa ciri-ciri penderita ISPA. Untuk itu, Dinkes berharap masyarakat selalu menjaga kondisi tubuhnya tetap bugar dengan komsumsi makan sehat dan rutin berolahraga. “Banyak faktornya seperti pola hidup tidak sehat. Dengan adanya karhutla juga bisa dengan muda terserang, maka harus selalu jaga kesehatan,” tutupnya.(*1/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook