PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program Universal Health Coverage (UHC) di Kota Pekanbaru atau dikenal dengan Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah (JKPB) disambut antusias oleh masyarakat. Bahkan tingginya animo masyarakat memanfaatkan program ini, membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berharap adanya tambahan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada 2024 nanti melalui budget sharing.
Menurut Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, alokasi anggaran untuk membayar UHC secara budget sharing atau konsolidasi anggaran ini bakal lebih besar pada tahun depan. Setidaknya, ada 100 ribu jiwa warga Pekanbaru yang masuk jatah budget sharing anggaran jaminan kesehatan dari Pemerintah Provinsi Riau. Saat ini, anggaran yang tersedia hanya untuk membantu jaminan kesehatan bagi 83 ribu jiwa.
Menurut Sekko, jumlah itu jauh dari total jumlah penduduk di Kota Pekanbaru yang mencapai 1,1 juta jiwa. Ia katakan, pemko akan berkoordinasi dengan Pemprov Riau agar dapat memastikan alokasi konsolidasi anggaran lebih besar pada 2024.
”Tahun depan itu (2024, red) kalau bisa alokasi kita lebih besar daripada yang sekarang. Sekarang ini hanya menanggung 83 ribu orang,” katanya, Selasa (7/11).Selain itu, di luar 83 ribu jiwa tersebut menjadi tanggungan pemerintah kota. Artinya, ada 86 ribu jiwa yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota dalam membiayai jaminan kesehatannya.
Diungkapkan Sekko, anggaran yang diperlukan mencapai Rp41 miliar untuk menanggung jaminan kesehatan masyarakat tersebut. Sementara jumlah penduduk kota ini paling banyak di antara kabupaten/ kota lainnya di Riau.
”Jadi harapan kami, provinsi bisa menaikkan budget sharing-nya, agar kita bisa jaga program UHC ini,” harapnya
Dirinya mengakui cukup berat perjuangan menuju capaian UHC di Pekanbaru, namun minat masyarakat yang cukup tinggi sehingga pemerintah kota berupaya tahun depan menjaga keseimbangan agar pencapaian UHC tetap terlaksana.
”Jumlah penduduk di Kota Pekanbaru terus meningkat setiap tahunnya yang tentu mempengaruhi persentase batas UHC. Batas bisa UHC itu 95 persen, tapi tahun depan dengan angka sekarang minimal kita 98 persen, ini untuk mengantisipasi kenaikan penduduk di Kota Pekanbaru,” katanya.(ayi)