PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- JAJANAN sekolah selalu diminati para siswa, khususnya saat jam istirahat mereka selalu menyerbu jajanan yang di jajakan di pinggir jalan maupun di kompleks sekolah. Namun tidak ada yang tau, apakah jajanan itu baik secara kesehatan atau tidak.
Terhadap persoalan itu, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, mengharapkan komunitas sekolah seperti kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa dapat memiliki pengetahuan terkait jajanan sehat. Sehingga bisa memilih makanan yang cocok untuk dikonsumsi terutama yang dijajakan di sekolah maupun di sekitar sekolah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BBPOM Pekanbaru Mohamad Kashuri. Ia juga menuturkan saat ini, pemahaman terkait jajanan sehat semakin meningkat setiap tahunnya. “Dari data yang kami punya, saat ini sudah semakin meningkat,” ucap Kashuri.
Kashuri mengatakan, BBPOM sendiri telah melakukan intervensi dan edukasi pada lebih dari 500 sekolah di Riau, dengan lebih dari 50 persennya adalah sekolah-sekolah di Pekanbaru.
"Kita telah intervensi dan berikan edukasi. Bagaimana menyediakan makanan sehat, kominitas sekolah juga diajarkan bagaimana memilih makanan yang bisa dikonsumsi siswa. Sekiranya ada makanan yang tidak boleh dikonsumis anak sekolah ya dilarang," ujar Kashuri, Kamis (7/11).
Selain edukasi dan sosialisasi terkait pangan sehat. BBPOM juga membentu kader-kader di sekolah sebagai perpanjangan tangan BBPOM.
Dengan demikian, diharapkan tim yang terdiri dari siswa tersebut dapat memahami dan mendeteksi bahan berbahaya. Program ini menurut Kashuri telah dilakukan dan tetap dilanjutkan untuk kedepannya.
Selain itu, Kashuri juga berharap ada kerjasama dengan Dinas Pendidikan agar materi jajanan pangan sekolah yang aman dapat di masukkan ke dalam kurikulum atau ekstrakurikuler.
"Nanti akan kami kordinasikan denga Disdik, bagaimana supaya materi jajan pangan sekolah yang aman ini masuk ke kurikulum, masuk ke ekskul," tutup Kashuri.(*2/ksm)
Laporan MUSLIM NURDIN, Kota