PEKANBARU (RIAUPOS.CO) ORANG-orang yang ikut mengatur lalu lintas di U turn dan kerap meminta sejumlah uang imbalan kepada pengendara atau kerap disebut ‘‘Pak Ogah‘‘ akan ditertibkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru. Pasalnya, sudah banyak keluhan dan laporan masyarakat yang masuk ke Dishub Pekanbaru.
Plt kepala Dinas Perhubungan Pekanbaru Kendi Harahap melalui Kasi Operasional Bambang Armanto mengatakan, laporan yang pihaknya terima keberadaan Pak Ogah di beberapa jalan protokol tersebut justru menambah kemacetan yang ada. Selain itu, Pak Ogah itu juga kerap meminta uang secara paksa kepada pengendara.
Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun
“Sebelum melakukan penertiban tersebut, kami akan melakukan rapat terlebih dahulu. Rencananya rapat akan kami lakukan besok (hari ini,red) untuk menentukan bagaimana teknis pelaksanaan,” ujarnya.
Dari pantauan Riau Pos di lokasi, keberadaan Pak Ogah tersebut kerap terlihat di Jalan HR Soebrantas tepatnya U-turn depan simpang Jalan Purwodadi, kemudian juga di U-Turn di depan Baterai P. Sedangkan di Jalan Soekarno-Hatta, Pak Ogah kerap terlihat disekitar U-turn dekat pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka dan flyover Simpang SKA.
Salah seorang pengendara mobil, Yanto kepada Riau Pos mengatakan, ketika melintasi U-turn depan Simpang Jalan Purwodadi ia kerap menemukan Pak Ogah. Menurutnya, kehadiran Pak Ogah yang mencoba membantu mengatur lalu lintas tersebut justru menambah kemacetan lalu lintas.
“Mereka kan sembarangan saja mengaturnya, memberhentikan kendaraan tanpa perhitungan dengan mendahulukan pengendara yang mau bayar. Bukan lancar lalu lintasnya, justru tambah macet, karena mereka tidak punya keahlian soal mengatur lalu lintas tersebut. Berbeda dengan petugas resmi dari kepolisian atau Dishub yang memang sudah terlatih,” sebutnya.
Dengan rencana penertiban Pak Ogah tersebut, Yanto mengaku sangat mendukung langkah tersebut. Namun setelah ditertibkan, ia berharap ada petugas yang disiagakan di lokasi yang kerap digunakan Pak Ogah untuk mencegah mereka kembali lagi.
“Kalau tidak dijaga, nanti Pak Ogah itu kembali lagi. Kemudian petugas yang berjaga di sana juga bisa sekaligus mengatur lalu lintas terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari,” harapnya.(gem)
(Laporan SOLEH SAPUTRA, Kota)