PPDB DI SMPN 21

Pihak Sekolah Belum Memberikan Penjelasan

Pekanbaru | Minggu, 08 Juli 2018 - 12:43 WIB

(RIAUPOS.CO) - Hingga hari kedua pasca aksi protes orangtua kepada sekolah dari hasil kelulusan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMPN 21 Pekanbaru Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, belum mendapatkan kejelasan, Sabtu (7/7).

“Sampai hari ini (kemarin, red) masih belum ada keterangan dari pihak sekolah. Kami masih menunggu kabar, kami berharap ada kabar baik juga,” ungkap RW 02 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Tampan, Abu Bakar Nasution.

Baca Juga :Evaluasi PPDB Zonasi, Jangan Dihapus

Saat Riau Pos mengkonfirmasi hal tersebut dengan mendatangi sekolah di hari kedua, pihak sekolah mengatakan Kepala SMPN 21 belum ditempat dan belum adanya informasi terkait perihal tersebut. Untuk mendapatkan akses informasi ke kepala sekolah ataupun melalui wakil dari sekolah, Riau pos tidak dapat menghubungi pihak tersebut. Begitu pula saat menghubungi kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.

Salah seorang guru SMPN 21 Indra mengatakan, di hari kedua pagi tersebut tepatnya pukul 08.00 WIB hanya ada agenda pengarahan kepada siswa baru.

“Pagi tadi memang ramai di sekolah karena ada pengarahan dari pihak sekolah untuk siswa baru. Kalau terkait bagaimana protes orang tua waktu kelulusan kemarin belum ada informasi. Karena belum ada kabar dari kepala sekolah, beliau masih mengurus persoalan tersebut. Orang tua sudah tidak ke sekolah, mereka tinggal menunggu arahan dan informasi dari RT atau RW setempat dulu,” ujar Indra.

Di lokasi, hingga pukul 12.12 WIB, terdapat orang tua yang mengkonfirmasi bagaimana sistem perubahan atas aksi protes tersebut. Karena ia baru mengetahui ada perubahan seperti itu dan mendapat arahan dari RW nya setempat.

Ia diminta untuk langsung menanyakan ke pihak sekolah. Menanggapi hal tersebut, Indra mengatakan bahwa memang RW setempat di lingkungan SMPN 21 memang hanya RW 1, 2, 3 dan 4 saja yang ada di lingkungan sekolah.

“Kami belum dapat kepastian kabar. Karena memang belum ada juga ketemu dengan pihak sekolah. Tapi memang Kepala SMPN 21 sudah menemui Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Sampai saat ini para orangtua dari warga sekitar memang masih berharap adanya kabar baik sesuai keputusan kami bersama lalu,” RT 01 RW 02 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai, Suardi.

 Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai, Ashari mengatakan berapa banyaknya warga sekitar yang tidak lulus di sekolah tersebut bisa cukup untuk adanya dua rombongan belajar (rombel) kelas.

“Kalau banyaknya warga tempatan di sini yang tidak lulus, bisa buat dua rombel lagi itu. Berdasar kuota di SMPN 21 dari total 192 itu untuk enam rombel berarti satu rombel itu ada 32 orang. Kami berharap ada arahan dari pemerintah kota untuk anak kami dapat bersekolah di SMPN 21, entah itu diterapkan sift atau bagaimananya,” tuturnya.(cr8/gem)

Laporan TIM RIAU POS, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook