PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, diminta melakukan survei beberapa calon sapi kurban presiden pada Iduladha 1443 Hijriah. Survei dilakukan Dinas PKH Riau dari beberapa peternak yang ada di Riau.
Kepala Dinas PKH Riau Herman mengatakan, dari survei yang dilakukan, pihaknya telah mendapatkan tiga sapi yang akan dijadikan sebagai alternatif calon sapi kurban Presiden tahun 2022.
"Untuk sapi kurban bantuan presiden kita sudah menurunkan tim untuk melakukan survei di Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, setelah survei tersebut, nanti akan ada tim dari Sekretariat Negara (Setneg) untuk melakukan seleksi kesehatan dan bobot calon sapi kurban presiden. Kemudian nanti dipilih satu dari tiga calon sapi untuk sapi kurban presiden. "Jadi yang menentukan tetap tim dari Setneg, kami hanya melakukan survei saja. Belum tentu bobot yang paling berat itu yang akan dipilih," ujarnya.
Lebih lanjut Herman menjelaskan, tiga sapi yang dijadikan alternatif calon sapi kurban presiden. Di mana untuk sapi di Bengkalis jenisnya sapi brangus (keturunan sapi brahman dan angus) seberat 950 kilogram (Kg).
"Kalau sapi di Pekanbaru ada dua jenis, satu beratnya 820 Kg dan satu lagi beratnya 830 Kg, sedangkan jenisnya sama, sapi simental," jelasnya.
Herman menambahkan, karena saat masih tahap seleksi, pihaknya belum bisa memastikan sapi jenis mana yang akan dijadikan sebagai sapi kurban bantuan presiden.
"Jadi belum tentu sapi yang lebih berat akan dipilih, karena nanti akan dilakukan seleksi kesehatan sapinya juga," ujarnya.
Untuk diketahui, tahun lalu sapi jantan berjenis limousin berbobot 891,55 Kg milik peternak asal Kabupaten Bengkalis, terpilih menjadi sapi kurban Presiden Joko Widodo di Riau. Sapi tersebut dibeli dengan harga Rp93,5 juta.
Sapi kurban bantuan Presiden RI Joko Widodo berjenis limousin seberat 891,55 Kg. Sapi tersebut milik Hasan Basri peternak Desa Kelapa Pati, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis.(sol)