PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka meningkatkan sinergi yang mendukung operasi produksi, PHE Siak menggelar sosialisasi perizinan operasi dengan Dinas ESDM Provinsi Riau, pemerintah serta OPD terkait di Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu, Selasa (12/12/2023).
Bertempat di Kantor SKK Migas Sumbagut, kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Kepala Divisi Komunikasi dan Formalitas SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison, Pjs Field Manager PHE Siak Ketut Sunarka dan Dinas ESDM Provinsi Riau Ridho Eka Yanda dan Rahimul bersama DPMPTSP Provinsi Riau Arsyad serta beberapa pimpinan OPD dari Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rahmat Firdaus saat membuka acara dan menyampaikan bahwa produksi minyak di Provinsi Riau merupakan salah satu tulang punggung energi nasional.
“Provinsi Riau menyumbang 32 persen produksi minyak nasional. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah declining alami karena minyak bumi adalah sumber daya alam tidak terbarukan,” katanya.
Rahmat Firdaus menambahkan oleh karena itu, rencana kerja KKKS untuk memaksimalkan potensi yang ada butuh didukung berbagai pihak untuk memenuhi target produksi.
Sedangkan rencana kerja dan perizinan yang dibutuhkan PHE Siak dipaparkan oleh Pjs Manager PHE Siak Field Ketut Sunarka. Ada 140 sumur produksi dan dua stasiun pengumpul yang dikelola.
“Produksi per 30 November 1556 BOPD. Dengan beberapa pendekatan, tahun depan akan lebih agresif dengan rencana tujuh sumur pengeboran baru,” jelas Ketut.
Sementara itu Land Matter & Formalities PHR Zona 1 Maruli Tua H Sitinjak dan Comrel & CID PHR Zona 1 Renita Yulia meminta dukungan pemerintah daerah apabila nantinya dalam kegiatan tersebut dibutuhkan perizinan lahan, lingkungan maupun sosialisasi ke masyarakat.
Dari Pemda masing-masing Kabupaten, hadir beserta jajarannya, Asisten ll Bidang Perekonomian & Pembangunan Kabupaten Kampar Suhermi, Asisten ll Bidang Perekonomian & Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir Rahmatul Zamri dan Kepala Bagian Perencanaan dan SDA Kabupaten Rohul Akmal. Ketiga Kabupaten menyampaikan kesiapan dukungannya.
“Masyarakat di daerah tempatan semakin mendapatkan manfaat dari produksi migas dengan adanya PI 10 persen. Perusahaan bisa saling berbagi terkait isu sosial maupun kendala perizinan,” ujar Rahmatul Zamri.
Asisten ll Bidang Perekonomian & Pembangunan Kabupaten Kampar Suhermi menambahkan agar PHE Siak sebelum masuk ke wilayah kerja agar menyosialisasikan rencana pemboran kepada forkopimda terlebih dahulu.
Menanggapi hal tersebut, SKK Migas Sumbagut menyampaikan, bahwa tahun depan untuk kegiatan sosialisasi pemboran tiap kabupaten akan dipimpin langsung oleh SKK Migas dengan menggandeng KKKS yang memiliki rencana pemboran.
Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)
Editor: Eka G Putra