PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati yang membidangi ketenagakerjaan meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) serius dalam mengatasi pengangguran. Hal ini setelah adanya data jumlah angka pengangguran yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana, jumlah pengangguran lulusan SMA, SMK maupun Perguruan Tinggi saat ini mencapai 190 ribu jiwa di Riau.
"Saya mengajak kita semua fokus pada kondisi dan tantangan ke depan. Ada hal yang sangat kontras terjadi pada kalangan usia produktif. Dari data BPS tercatat hampir 190 ribu jiwa lulusan SMK, SMA dan Perguruan Tinggi yang masuk dapam kategori pengangguran," ungkap Ade Hartati, Ahad (7/5).
Menurut dia persoalan tersebut harus menjadi perhatian serius pemda. Mengingat fenomena piramida terbalik ini, di mana semakin tinggi tingkat pendidikan tidak menjamin untuk bisa masuk ke dunia kerja. Semakin tinggi pendidikan, angka pengangguran juga semakin tinggi.
Atas kondisi ini dirinya mendorong pemerintah segera menyusun disain ketenagakerjaan Riau. Desain ini diperlukan agar Riau bisa menentukan langkah prioritas apa yang harus dilakukan. Sebagai contoh, memberi pelatihan bagi lulusan SMK yang sudah memiliki keahlian.
"Minimal untuk mendapatkan sertifikasi keahlian atau memberi pelatihan kepada lulusan SMA agar memiliki keahlian minimal sesuai tuntutan dunia kerja," sambung Ade.
Ia juga meminta agar Pemprov Riau bisa memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK). Baik yang dimiliki Provinsi Riau maupun pemerintah pusat agar memberikan pelatihan yang tersertifikasi bagi angkatan muda produktif.
"Kepada anak-anak muda kita saya mengimbau agar jangan lagi hanya fokus pada hobi dan kebiasaan. Tapi ayo mulai fokus pada masa depan. Kemudian juga jangan mau jadi budak teknologi. Tapi jadilah penguasa teknologi. Gadget-nya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang membangun," ajaknya.(nda)
