PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Persoalan aset masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Pasalnya, sampai saat ini masih banyak pencatatan aset yang menyimpang. Bahkan diduga telah berpindah kepemilikan. Maka dari itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau memberi deadline hingga setelah Idul Fitri bagi OPD terkait untuk mendata ulang seluruh aset yang ada. Untuk dibahas secara komprehensif bersama seluruh pihak.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby kepada Riau Pos, Selasa (7/5). ”Kami berencana membentuk pansus membahas persoalan aset. Karena diduga ada banyak penyimpangan yang terjadi. Mulai dari yang besar-besar sampai yang kecil. Seperti aset tanah, bangunan sampai ke kendaraan. Karena ada informasi bahwa masih banyak terjadi penyimpangan aset milik pemprov. Ini yang akan kita dalami,” sebut Suhardiman.
Selain dugaan penyimpangan, pihaknya juga menduga telah terjadi permainan oleh oknum tertentu dalam pengelolaan aset yang ada. Ia mencontohkan aset tanah yang dimiliki Pemprov disewakan dengan harga yang tidak layak. Sehingga menyebabkan kerugian yang masif terhadap pemerintah. Harusnya setiap aset yang ada dihitung berapa harga pasaran berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP). Barulah ditetapkan harga sewa. Termasuk juga membuat penilaian berdasarkan harga sewa rata-rata tanah yang berada di sekitar lokasi tersebut.
Namun pada kenyataannya banyak pengelolaan aset yang tidak sesuai dengan cara diatas. Alhasil, pemerintah sangat dirugikan. Apalagi, masih menurut informasi yang ia dapat, ada sejumlah permainan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan pribadi.
‘’Ada banyak. Makanya kami minta SKP terkait agar data semuanya. Nanti kami cocokan dengan data dan laporan yang masuk ke Komisi III. Benar atau tidak dugaan yang ada selama ini, nanti akan dibahas secara komprehensif, detail. Nanti setelah lebaran kita gesa semuanya,” ujar politisi Hanura itu.
Sementara ini, dewan dikatakan dia juga akan melakukan pendataan lebih detail untuk keseluruhan aset. Bahkan bila perlu dengan mendatangi lokasi aset satu-persatu. Seperti yang dilakukan dewan terhadap aset yang dimiliki di Lagoi Resort, Kepulauan Riau. ”Beberapa aset besar ya, yang ada di Riau maupun luar Riau semua akan kami datangi. Disana nanti pasti akan ketahuan. Apakah benar ada permainan atau seperti apa,” tambahnya.(nda)