PEKANBARU

Galian IPAL Rusak Jargas

Pekanbaru | Senin, 08 Maret 2021 - 11:15 WIB

Galian IPAL Rusak Jargas
Pekerja dari PT GN (Pertagas Niaga) yang merupakan rekanan PT SPEM pengelola jaringan (Jargas), serta pekerja lainnya memperbaiki jargas yang putus akibat galian IPAL di simpang Jalan Hos Cokroaminoto-Jalan Ahmad Yani, Sabtu (6/3/2021) pagi. Sambungan jargas tersebut putus pada Kamis (4 /3/2021) malam. (HUMAS DPRD PEKANBARU FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pasokan gas ke 4.283 pelanggan terputus hampir selama 24 jam. Hal ini disebabkan jaringan pipa gas rusak akibat dari pengerjaan proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di simpang Jalan Hos Cokroaminoto-Jalan Ahmad Yani.

Untuk diketahui, PT Adhi Karya adalah perusahaan yang saat ini menggali tanah untuk pembangunan IPAL. Namun penggalian sempat mengganggu jaringan gas (jargas), di mana pipa sambungan gas di Jalan Hos Cokroaminoto/Ahmad Yani putus akibat galian. Kejadian ini terjadi pada Kamis (4/3) sekitar pukul 22.36 WIB.


Akibatnya, ribuan pelanggan Jaringan Gas (Jargas) di tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Senapelan, Sukajadi dan Marpoyan Damai atau sekitar 4.283 pelanggan jargas tidak bisa menikmati gas selama 24 jam.

 "Kami lakukan komunikasi dengan pihak kontraktor Adhi Karya. Mereka menyampaikan kesiapannya untuk bertanggung jawab. Kami juga minta PT Norel selaku kontraktor untuk mengerjakannya," tegas Direktur PT Sarana Pembangunan Energi Madani (SPEM) Panzi Barza selaku pengelola Jargas di Kota Pekanbaru, Ahad (7/3) kepada wartawan.

Ditegaskannya, sampai Ahad ini juga upaya dari PT Adhi Karya belum ada. Dan masih menunggu informasi.  "Belum dikerjakan oleh PT Norel, karena belum ada kabar dari Adhi Karya, maka saya minta kepada PT GN (Pertagas Niaga) yang merupakan rekanan PT SPEM untuk cepat mengerjakan. Sehingga pagi kemarin (Sabtu, red) langsung dikerjakan sampai selesai. Hasilnya, Sabtu kemarin juga, semua kompor masyarakat sudah dapat kembali menyala," tambah Panzi Barza.

Dikonfirmasi ke Nico, perwakilan PT Adhi Karya yang merupakan kontraktor pelaksana galian IPAL Jalan A Yani, Riau Pos tidak berhasil karena ponsel yang bersangkutan saat dihubungi beberapa kali tidak aktif.

Dilanjutkan Panzi, kondisi ini tentunya menjadi pelajaran berharga untuk perusahaan galian limbah, agar tidak asal kerja. Meski pekerjaan ini merupakan proyek nasional,  kehadiran galian IPAL justru jangan menyusahkan masyarakat.

Ditambahkan Ruslan lagi, memang kehadiran galian IPAL ini semakin hari membuat susah masyarakat. Apalagi belakangan makin minim sosialisasi.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Ruslan Tarigan mengaku sudah mendapatkan informasi soal putusnya pipa gas ini dihantam oleh pekerjaan IPAL dengan titik pekerjaan Jalan Cokro-Ahmad Yani. Ia menduga, pekerjaan yang merupakan proyek pemerintah ini tidak ada koordinasi kedua belah pihak sehingga merusak fasilitas yang lain.

"Harapan saya tentu kejadian serupa jangan terjadi lagi. Jargas itu program nasional juga, jadi harus didukung. Begitu halnya nanti efek lainnya akibat galian limbah ini harus diantisipasi. Kontraktor pelaksana, berkoordinasilah kalian," kata Ruslan.

Dikatakannya juga, yang terjadi saat ini adalah yang dikhawatirkannya sebelumnya. Dan ternyata mulai dirasakan oleh banyak kalangan. Sosialisasi dinilai nya kurang. Padahal dampak pekerjaan merugikan banyak pihak. Belum lagi usaha masyarakat yang tutup, jalan sempit dan berdebu. Jalan dirusak namun untuk memperbaiki lama. "Sudah banyak keluhan masyarakat soal IPAL ini. Harusnya kontraktor meresponlah. Dua kontraktor sebelumnya aman saja ku tengok, " papar Ruslan lagi.

Seperti diketahui, galian limbah IPAL yang dikerjakan di Jalan A Yani sekarang, kontraktor pelaksananya PT Adhi Karya. Proyek pekerjaan ini merupakan lanjutan dari tahun 2019 lalu.  Pekerjaan ini rencananya digali hingga Jalan Sumber Sari, Kecamatan Limapuluh, sebagai titik akhir IPAL di Kota Pekanbaru. Kontrak proyek tersebut berlangsung sejak Januari 2021 hingga Desember 2022.

"Galian ini jangan sampai merugikan masyarakat lagi," ungkap Ruslan.

Sementara itu, Komisi IV DPRD Pekanbaru sendiri sudah menjadwalkan akan memanggil PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana, untuk digelar hearing (rapat dengar pendapat) dalam waktu dekat ini.

"Kami sudah rapatkan dengan semua anggota Komisi IV. Jika tidak bisa dalam pekan ini, paling lambat pekan depan sudah kami panggil. Kami pastikan kami tidak main-main. Jangan coba-coba untuk tidak kooperatif," tambah Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST.(yls)

Laporan: AGUSTIAR (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook