PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Proses pengerjaan penataan ulang Jalan Jenderal Sudirman disertai dengan proses pembongkaran separator jalan menyebabkan kemacetan panjang, Selasa (7/2). Kemacetan terjadi di depan Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai).
Pantauan Riau Pos di lokasi, Selasa (6/2) tampak sejumlah alat berat melakukan pemerataan badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas terhambat di sekitar u-trun Gelanggang Remaja dan u-turn Bandar Serai. Sehingga kemacetan panjang pun terjadi.
Salah seorang pengendara Hanafi menyesalkan dampak yang terjadi tersebut. Tak hanya menyebabkan kemacetan, proses pengerjaan juga menyebabkan debu beterbaangan di lokasi dan ceceran bebatuan tajam yang membuat badan jalan semakin sulit dilintasi.
Kalau di jam-jam sibuk kemacetannya cukup panjang. Khususnya saat pengerjaan badan jalan dilakukan oleh alat berat yang menyebabkan badan jalan yang bisa dilintasi semakin sedikit, ucapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ingin menata Jalan Jenderal Sudirman di mana penataannua akan ditata langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Karena, Jalan Jenderal Sudirman masih dikelola Kemen PUPR. Status jalan ini akan berubah dari jalan nasional menjadi jalan provinsi Riau paling cepat pertengahan tahun ini, katanya.
Saat ini penataan Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru sudah dimulai. Di mana ada beberapa item pengerjaan yang akan masuk dalam proses pelebaran jalan, diantaranya pelebaran jalan di depan bandar serai pelebaran jalan di depan u trun Gelanggang Remaja dan u turn showroom mobil dikawasan tersebut
Selanjutnya proses pelebaran gorong-gorong atau box culvert di depan Rumah Sakit Awal Bros dan di depan Pasar bawah yang sebelumnya kerap banjir.
Kemudian pemindahkan pohon yang terdampak dari penataan di mana pohon-pohon yang erdampak ini akan dipindahkan ke lokasi strategis serta meninggikan elevasi jalan depan Pasar Buah.
Pelebaran jalan ini jangan sampai mengganggu kualitas udara sehingga kami berpendapat pohon yang dipindahkan itu harus dicari penggantinya, agar kualitas udara dan kenyamanan pengguna jalan juga harus diperhatikan. Kalau pohon ditebang semua tanpa ada yang diganti tentu yang merasa kesulitan masyarakat karena kawasan itu menjadi tampak gersang tanpa pohon pelindung," tuturnya.(ayi)
