Selain itu kondisi yang terinfeksi Omicron di Indonesia tidak ada yang memerlukan oksigen. Cukup diberi obat dan vitamin, sudah sembuh. Bahkan sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing. Untuk vaksinasi booster, rencananya dimulai pada 12 Januari. Vaksinasi ini ditujukan pada dewasa di atas 18 tahun yang sudah mendapatkan vaksin minimal 6 bulan setelah penyuntikan. Provinsi yang akan mendapatkan vaksinasi ini merupakan yang sudah 70 persen vaksinasi pertama dan 60 persen vaksinasi kedua.
"Sampai sekarang ada 244 kota yang memenuhi kriteria tersebut," katanya.
Selain itu Budi juga menyampaikan dalam waktu dekat akan kedatangan alat untuk genoe sequencing. Jumlahnya sekitar 15 alat. Sementara yang dimiliki Indonesia sekarang ada 14 alat. "Akan saya sebar ke universitas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya," katanya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa pemerintah telah mempersiapkan sejumlah hal dalam mengintasipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus varian. Mulai dari persiapan fasilitas kesehatan, obat-obatan, hingga menggencarkan pelaksanaan vaksinasi.
"Kesiapan kita menghadapi Omicron ini saya kira sudah sangat terkendali, tetapi tetap dengan kehati-hatian," kata Luhut.
Luhut memastikan bahwa kesiapan pemerintah dalam mencegah meluasnya varian Omicron di Tanah Air lebih baik jika dibandingkan saat menghadapi varian Delta.
"Jauh lebih siap dari kejadian pada Juni tahun lalu. Dokter juga lebih siap," ujarnya.
Menko Perekonomian Airlangga menambahkan, pemberlakukan PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali akan dilakukan untuk dua pekan ke depan. Yakni mulai tanggal 4–17 Januari 2022. Hal itu sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan dalam seminggu terakhir ini setelah masa liburan Nataru usai.
Dari sisi perkembangan kasus Aktif per 2 Januari 2022 adalah sebesar 4.382 kasus atau 0,1 persen dari total kasus. Angka itu di bawah rata-rata global yang sebesar 10,53 persen. Apabila dibandingkan kondisi puncak di 24 Juli 2021, persentasenya sudah turun -99,23 persen.
Proporsi kasus Aktif untuk Jawa-Bali sebesar 54,9 persen dari nasional dan Luar Jawa Bali 45,1 persen. Sementara, kasus konfirmasi harian per 2 Januari sebanyak 174 kasus, atau sudah turun -99,69 persen dari puncaknya di 15 Juli 2021.
"Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia yakni 0,98, dan angka Rt semua pulau berada di bawah 1 (laju penularan terkendali). Namun, perlu diwaspadai sedikit kenaikan laju reproduksi di Pulau Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua," ujar Airlangga.
Airlangga melanjutkan, laju rata-rata vaksinasi dalam seminggu terakhir meningkat sejak vaksinasi anak dimulai dengan rata-rata 1.519.457 dosis per hari. Vaksinasi anak (6-11 tahun) memang menambah laju vaksinasi harian lebih dari 215.000 dosis sejak dimulai. Sampai saat ini, total sebanyak 3.871.152 dosis telah disuntikan untuk anak usia 6-11 tahun. Laju wilayah luar Jawa Bali meningkat dan menyumbang 50,3 persen dari laju rata-rata harian nasional.
"Pemerintah sedang mempersiapkan program Vaksin Booster atau dosis ke-3, dan sedang menyelesaikan Perpres dan Permenkes/Kepmenkes (KMK). Ini akan segera dimulai pada 12 Januari 2022 nanti," jelas Airlangga.
Pengaturan untuk PPLN
Bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah disiapkan pintu masuk dari berbagai tempat. Untuk yang melalui perjalanan udara disiapkan di Bandara Soekarno-Hatta, Juanda, dan Sam Ratulangi, sedangkan untuk perjalanan laut melalui Pelabuhan Batam, Tanjungpinang, dan Nunukan, serta untuk perjalanan darat melalui PLBN Aruk, Entikong, dan Motaain.
Sedangkan, untuk tempat karantina sudah disiapkan 25 wisma/rusun dan 16 hotel (dengan total 28.087 tempat tidur) sebagai tempat karantina Terpusat yang dibiayai pemerintah di pintu masuk kedatangan, dengan rincian yaitu pintu masuk Udara (23.830 TT), Laut (2.990 TT), dan Darat (1.267 TT). "Untuk masa karantina, akan dilakukan perubahan lamanya waktu karantina menjadi 10 hari dan 7 hari," katanya.
Terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi memeastikan Bandara Juanda Surabaya siap terima penerbangan internasional sebagai upaya mengantisipasi penumpukkan pelaku perjalanan internasional melalui Bandara Soekarno Hatta. Meski, saat ini penyebaran varian Covid-19 tengah diwaspadai. "Oleh karena itu kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan beberapa skema antisipasi lainnya," ujarnya.
Pembukaan penerbangan internasional Bandara Juanda, lanjut Faik Fahmi, akan difokuskan untuk melayani kedatangan PMI. Kedatangan penerbangan internasional nantinya akan dilayani di Terminal 2 (T2) Bandara Juanda. Sehingga area penerbangan dan penumpang internasional terpisah dari penumpang domestik.
Adapun alur kedatangan internasional di Bandara Juanda Surabaya, yakni wajib vaksin dosis lengkap, memiliki hasil RT-PCR 3x24 jam, mengisi health alert card (HAC), memiliki dokumen pemesanan hotel karantina untuk non-PMI, mengisi e-PCR, memastikan dokumen keimigrasian, dan mengisi dokumen kepabeanan.
Setelah keluar pesawat, lanjut dia, pelaku perjalanan internasional akan menuju terminal kedatangan, khususnya di holding bay 1 di ruang tunggu Gate 9. di sana petugas imigrasi melakukan pemeriksaan paspor dan negara asal. Pelaku perjalanan internasional kemudian mengisi formulir dan dokumen screening. Kemudian, pelaku perjalanan internasional menuju holding bay 2 di mana petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan akan melakukan pemeriksaan dokumen kesehatan. Pada titik ini akan dibagi 2 jalur yaitu untuk PMI dan non-PMI.
"Setelah pemeriksaan dokumen kesehatan oleh petugas KKP, penumpang internasional akan dilakukan tes RT-PCR dengan proses pengambilan denagn hasil dapat keluar maksimal 1-2 jam," jelasnya.
Usai pemeriksaan tersebut, pelaku perjalanan internasional akan diperiksa dokumen keimigrasian secara keseluruhan oleh petugas imigrasi di mana terdapat 10 konter pemeriksaan imigrasi. Mereka kemudian bisa mengambil bagasi dan menuju holding bay 3 untuk menunggu hasil RT-PCR.
Setelah hasil PCR keluar, pelaku perjalanan internasional menuju area penjemputan untuk menuju tempat karantina dan melakukan karantina selama 10x24 jam sesuai ketentuan. Namun, bagi yang positif akan diarahkan ke ruang isolasi untuk kemudian diarahkan langsung menggunakan kendaraan khusus menuju rumah sakit yang ditentukan.
Untuk menyambut kedatangan penumpang internasional atau PMI ini, Bandara Juanda hanya menyediakan kapasitas 300 penumpang per hari. Bandara Juanda juga akan melakukan pengaturan jam operasi bandara dan slot penerbangan untuk mencegah terjadinya penumpukkan penumpang.
"Untuk mengantisipasi varian Omicron, Bandara Juanda juga berkoordinasi dengan KKP Kementerian Kesehatan untuk dapat menyediakan fasilitas S Gene Target Failure (SGTF)," pungkasnya.
Anggota komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta agar pemerintah benar-benar menyiapkan segala sesuatu dalam rangka menghadapi varian Omicron. Terutama, setelah meningkatnya jumlah orang yang terpapar menjadi 152 orang. Sebab, diperkirakan bakal terjadi lagi peningkatan dalam beberapa waktu ke depan usai libur nataru.
"Varian omicron ini, katanya, sangat agresif dan cepat menyebar. Karena itu, sangat perlu dilakukan antisipasi dan ditingkatkan kewaspadaan," ujarnya. Mulai dari persiapan faskes, tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga obat-obatan.
Indonesia juag diminta belajar dari negara-negara lain yang sudah banyak terpapar Omicron. Dengan begitu, upaya pencegahan penularan bisa maksimal.
"Tentu, di kita sendiri harus dicari formulasi khusus. Mana tahu, pengalaman kita menangani varian Delta bisa dijadikan pelajaran," ungkapnya.(sol/mng/dee/lyn/mia/jpg/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru