Harga Cabai Makin Pedas, Tembus Rp90 Ribu

Pekanbaru | Selasa, 07 November 2023 - 09:53 WIB

Harga Cabai Makin Pedas, Tembus Rp90 Ribu
Pedagang di Pasar Dupa Kencana menjual cabai yang mengalami kenaikan harga, Senin (6/11/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POSĀ )

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jelang penghujung tahun 2023, harga barang keperluan pokok di pasar tradisional di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan. Salah satunya adalah komoditas cabai merah yang kini semakin terasa pedas. Kini harga cabai mencapai Rp90.000 per kilogram (kg).

Senin (6/11), Riau Pos me­ninjau harga barang sembako di Pasar Agus Salim, Pasar Dupa Kencana, dan Pasar Kodim. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Agus Salim, Yolanda mengatakan, harga cabai merah asal Bukittinggi mencapai Rp70 ribu/kg dari sebelumnya Rp50 ribu per kg.


Sedangkan cabai asal Medan turut naik dari Rp40 ribu/kg menjadi Rp60 ribu/kg. Sementara itu harga cabai rawit merah kini tembus Rp90 ribu/kg. ”Cabai merah bukittinggi naik Rp70 ribu/kg, sebelumnya Rp50 ribu/kg, cabai medan dari Rp40 ribu/kg, naik jadi Rp60 ribu/kg,” terangnya.

Yolanda menyebutkan, kenaikan terjadi satu pekan terakhir akibat pasokan cabai yang mulai berkurang yang menyebabkan kenaikan harga mencapai Rp20 ribu/kg. ”Naik sepekan terakhir ini, naik sampai Rp20 ribu karena memang pasokannya berkurang, karena musim kemarau,” tuturnya.

Ia menambahkan, akibat kenaikan harga cabai, pembeli terpaksa mengurangi jumlah pembelian. ”Biasanya beli satu kilogram sekarang cuma seperempat, stok juga sedikit,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pedangan di Pasar Kodim Ayu. Menurutnya tak hanya cabai saja yang mengalami kenaikan harga tetapi juga bawang dan kebutuhan pokok lainnya juga. Seperti harga bawang merah yang sempat menyentuh harga Rp18 ribu sampai Rp20 ribu/kg kini mulai naik menjadi Rp 30 ribu/kg, disusul bawang putih yang menyentuh harga Rp 40/kg, dan tomat Rp15 ribu/kg.

Ia pun mengakui adanya penurunan pembelian oleh para pedagang yang merasa harga keperluan pokok sudah semakin tinggi dibandingkan beberapa bulan terakhir. ”Banyak yang menurunkan jumlah pembelian biasanya ada yang beli sampai 5 kg sekarang turun jadi cuma 2 kg saja, ini mungkin jelang tahun baru harga bisa menembus angka Rp100 ribu/kg untuk harga cabai merah dan rawit,” tuturnya.

Sementara itu, warga lainnya Livie (38) mengatakan bahwa harga cabai rawit merah di pasaran naik terlalu tinggi. Kondisi tersebut membuat dia mengurangi pembelian cabai untuk keperluan di rumah.

Ia berharap harga keperluan pokok bisa kembali stabil agar masyarakat bisa mendapatkan keperluan pokok dengan harga yang terjangkau. ”Sudah mau tembus Rp100 ribu seperti tahun lalu, semoga saja harga kebutuhan pokok bisa stabil lagi agar masyarakat bisa mendapatkan keperluan pokok dengan harga yang terjangkau,” terangnya.

Kadisperindag Pekanbaru, Zulhelmi Arifin Disperindag Kota Pekanbaru terus melakukan pemantauan terhadap harga keperluan pokok di pasar tradisional Kota Pekanbaru serta distributor.

Selain itu pihaknya juga terus melakukan kegiatan gerakan pangan murah bersama Disketapang Pekanbaru guna membantu masyarakat untuk mendapatkan keperluan pokok dengan harga yang terjangkau.

Curigai Permainan

Tengkulak

Terjadinya kenaikan harga cabai, dan komoditi lainnya seperti bawang, tomat dan lainnya jelang akhir tahun dicurigai karena adanya permainan tengkulak yang memanfaatkan situasi.

”Harga cabai mahal. Ini kami curiga ada permainan tengkulak,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga kepada wartawan, Senin (6/11).

Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini juga mengungkap ada kemungkinan disebabkan oleh pengaruh cuaca yang saat ini mengalami musim penghujan di daerah tanam sehingga pasokan penanam gagal, dan pasokan berkurang.

Ia berharap masalah ini jadi perhatian dari pemko, dalam hal ini Disperindag untuk menyiasati agar keperluan cabai dan komoditi lainnya bisa dijamin ketersediaannya dan didapat dengan harga yang terjangkau.

”Saya lihat saat ini memang pemerintah harus menggalakkan pertanian sendiri dengan memanfaatkan lahan kosong untuk bertani cabai , sayur dan lainnya, dan pemerintah harus support dan bina, dengan disiapkan anggarannya,” ujarnya.

 Di Rumbai, Dapot men­ce­ritakan, di Kelurahan Lembah Damai, banyak masyarakat yang bertani bawang merah dan sukses. ”Ini harus di-support pemko sebagai antisipasi bilamana terjadi kelangkaan atau terjadi harga mahal,” tutur Dapot.

Oleh karena itu, mengenai harga mahal di pasaran, dia minta supaya pemko melakukan sidak dilapangan dan memastikan harga-harga tidak mahal. ”Memang kemarin bersama dengan pemerintah ada rencana membentuk BUMD, sebagai banker komoditi cabai dan lainnya, namun itu belum terwujud. Padahal jika terwujud akan sangat membantu masyarakat,” paparnya lagi.(yls)

Laporan Prapti Dwi Lestari dan Agustiar, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook