PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Polresta Pekanbaru bersama Pemko Pekanbaru dan stakeholder terkait duduk semeja di Aula Kiambang Mapolresta Pekanbaru, Jumat (6/10). Kesepakatan dibuat. Semua pihak yang hadir komitmen mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan banjir di Kota Pekanbaru.
Secara khusus Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Siagian mengatakan, penting bagi seluruh elemen di Kota Pekanbaru untuk meningkatkan koordinasi. Terpenting, bersiap menghadapi bencana kapanpun. Terutama pada semua pihak harus turun tangan seperti kebakaran dan banjir.
”Kami bersiap menghadapi potensi karhutla dan banjir. Kami menyiapkan mini striker di Polsek dan Koramil sebagai lini terdepan dalam pemadaman api. Untuk keperluan ini, kami berharap BPBD dapat mengadakan mini striker tambahan,” ujar Kapolresta menekankan.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Asisten II Setko Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Setidaknya terjawab dari kepolisian untuk mencegah ada sumber asap di dalam kota. Ingot juga mengatakan, rapat koordinasi hari itu harus menghasilkan langkah konkrit untuk dua masalah serius tersebut.
”Kami perlu langkah konkret terkait apa yang kita hadapi, termasuk pada dampak kabut asap dari provinsi tetangga. Ada kelompok rentan seperti lansia dan lainnya yang harus diantisipasi lebih dulu,” ungkapnya.
Rapat itu sendiri sampai pada penegaskan komitmen bahwa seluruh pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi potensi karlahut dan mengurangi dampak buruknya pada masyarakat Kota Pekanbaru. Pada akhirnya, upaya bersama ini diharapkan dapat menjaga keamanan dan kesejahteraan warga dalam menghadapi ancaman karhutla.
Turut hadir dalam rapat pimpinan atau juga perwakilan seluruh stakeholder terkait, Dandim 0301/Pekanbaru, Kadis Pers Lanud Roesmin Nurjadin, Kepala BMKG Provinsi Riau, Kasatpol PP Kota Pekanbaru. Kemudian, Kadis Damkar dan Penyelamatan Kota Pekanbaru, Kepala BPBD Kota Pekanbaru, Kadis Kesehatan Kota Pekanbaru. Turut pula hadir Kepala BMKG, Kepala Basarnas, Kepala Manggala Agni Daops Pekanbaru dan lainnya.(end)
