PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebagai bagian dari rangkaian program percepatan digitalisasi Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan (Kota Masa Depan) di Pekanbaru, Grab, Emtek dan Bukalapak menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen dari tiga perusahaan tersebut dalam mempercepat digitalisasi pedagang pasar tradisional.
Penandatanganan dilakukan Head of Northern Sumatra Region Grab Indonesia Hervy Deviyanto dan Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Muhammad Jamil. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Pasar Lima Puluh. Sekretaris Kota Pekanbaru Muhammad Jamil menyambut baik terobosan ini.
"Kerja sama ini memanfaatkan digitalisasi untuk para pedagang pasar. Ini merupakan terobosan baru yang memudahkan masyarakat dalam berbelanja. Kita berharap, pedagang kita juga mengerti dengan teknologi, mengerti dengan gadget. Sehingga kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dan terakomodir lewat aplikasi ini," ujarnya, Rabu (5/10) kemarin.
Director of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengatakan, Grab bersama Emtek dan Bukalapak memiliki komitmen bersama untuk menjangkau lebih banyak lagi para pelaku UMKM maupun para pedagang di pasar tradisional agar merasakan manfaat kehadiran dari ekonomi digital terutama di kota-kota kecil melalui program Kota Masa Depan. "Semoga sinergi ini bisa mendorong kemajuan UMKM dan pedagang tradisional di Pekanbaru untuk terus berkembang dengan peluang yang sama dalam memaksimalkan kehadiran ekosistem digital," jelasnya.
Melalui program Kota Masa Depan, Grab, Emtek dan Bukalapak telah mendigitalisasi pedagang pasar tradisional yang tergabung di Pasar Lima Puluh, Pekanbaru sejak bulan Juli. Salah satu pedagang pasar di Pasar Lima Puluh, Pekanbaru, Asbono pemilik Toko Pak Cik, mengatakan, Grab yang telah memberikan kesempatan bagi pedagang pasar di daerah untuk bisa lebih melek digital. "Saya dapat meningkatkan pendapatan dan usaha saya semakin dikenal banyak orang. Selama 1 bulan bergabung dengan GrabMart, pendapatan cukup lumayan karena order bertambah hingga 20 persen," jelasnya.
Selain di Pasar Lima Puluh, program Kota Masa Depan juga memberikan peluang bagi ratusan UMKM di Pekanbaru agar dapat mengikuti pelatihan ‘GrabFood Merchant Onboarding’.
Melihat respon positif tersebut, Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk Sutanto Hartono mengaku bahwa pihaknya optimis bahwa program Kota Masa Depan dapat menjadi katalis menuju pertumbuhan perekonomian Indonesia berbasis digital yang semakin inklusif.
Hal senada juga dikatakan oleh President Bukalapak Teddy Oetomo. Menurutnya, Bukalapak terus fokus dalam mendukung pemerataan digitalisasi usaha kecil dan menengah di Indonesia. Program Kota Masa Depan juga memberikan pelatihan online gratis yang dimulai sejak awal September berupa webinar dan akses e-learning bagi seluruh peserta UMKM. Adapun topik-topik yang dibahas antara lain mencakup pengenalan platform digitalisasi, sosial media marketing hingga mengelola keuangan.(azr)