KOTA (RIAUPOS.CO) - Jalan rigid yang dibangun di samping pekerjaan jembatan layang atau flyover simpang SKA Pekanbaru posisinya terlalu tinggi dengan jalur jalan lama yang sudah ada. Hal ini dikhawatirkan akan bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan khususnya pengendara kendaraan bermotor.
Rinaldi, warga Panam mengaku melihat ada pengendara motor yang terjatuh akibat selisih tinggi antara jalan rigid dengan jalan lama. ‘‘Seharusnya dibuat landai saja sehingga jalan masih tetap bisa dilalui. Tidak seperti sekarang, ada yang tinggi ada yang rendah,’’ katanya, kemarin.
Menanggapi persoalan ini, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau Yunannaris ketika dikonfirmasi mengatakan hal tersebut terlihat karena pekerjaan flyover memang belum tuntas.
“Jalan rigid yang tinggi itu nantinya akan jadi jalan di samping flyover. Sedangkan jalan lama tetap dipakai sebagai kaki flyover. Selama pekerjaan di lapangan, ruas rigid tersebut menjadi jalur alternatif,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Yunannaris perihal pekerjaan yang terus dilakukan dalam pengalihan jalur sementara dengan membuat rigid. Memang sisi jalan yang lebih rendah atau jalan awal Soekarno-Hatta yang sudah ada nantinya akan dinaikkan melalui penimbunan.
“Jadi nantinya jalan yang rigid akan jadi jalan di samping kaki/oprit flyover, sehingga nantinya tidak ada beda tinggi. Sedangkan aspal yang rendah itu akan ditimbun dengan mortar beton ringan,” jelasnya.
Karena masih dalam proses pekerjaan maka terlihat jarak antara rigid dan jalan lama terlalu jauh. Karenanya PUPR Riau berharap masyarakat sedapat mungkin berhati-hati terlebih dahulu melewati ruas jalan yang sedang dalam pekerjaan tersebut atau sebaiknya mengambil jalur alternatif.
“Karena masih proses pekerjaan, maka diharapkan masyarakat hati-hati dan bersabar dulu. Nanti tidak akan terlihat lagi jarak jalur rigid dan jalan lama itu,” kata Yunan.(egp)