PEKAN BARU (RIAU POS.CO) -- Meski sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah pascapengoperasian beberapa waktu lalu, Perkantoran Tenayan Raya milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum berfungsi secara optimal. Hal ini diakui sendiri oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.
Di kompleks perkantoran yang megah itu, tahun ini akan kembali diguyur anggaran Rp22,3 miliar. Penambahan anggaran ini difokuskan untuk menyempurnakan gedung B 1, yakni gedung utama yang kini ditempati wali kota, wakil wali kota, sekretaris kota dan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Belum optimalnya perkantoran itu diungkapkan Wako Pekanbaru pada wartawan, Senin (6/5). Salah satu yang disebutnya adalah fasilitas pendingin udara. ‘’Ruangan saya sendiri pun belum berfungsi optimal,’’ kata dia.
Meski begitu, dia mengklaim kendala hanyalah masalah kecil saja. OPD terkait sudah diberikan instruksi untuk melakukan penanganan. ‘’Dinas terkait agar fasilitas di kompleks perkantoran bisa dibenahi,’’ tegasnya.
Di gedung B1, anggaran paling banyak untuk kelanjutan pembangunan dan interior lantai 7. Lantai ini bukan hanya aula namun juga sebagai ruang olahraga dan seni, serta lounge VIP. Penempatan lounge berada pada bagian kubah bangunan tersebut. Lounge ini sebagai ruang menyambut para tamu daerah. Anggaran yang digelontorkan untuk membangunnya mencapai Rp13 miliar.
Selanjutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru juga menganggarkan pengadaan mesin genset dan instalasi untuk gedung B1 perkantoran sebesar Rp3 miliar. Jumlah ini nantinya ditambah dengan anggaran pembangunan bunker dan ground tank sebesar Rp800 juta. Adapula pengadaan mesin pompa air dan instalasi gedung B1 sebesar Rp2,8 miliar. Di Perkantoran Tenayan Raya tahun ini juga dibuat taman dengan anggaran mencapai Rp3,7 miliar. Saat ini seluruh proyek ini masih dalam proses tender.
Di sisi lain, perbaikan jalan-jalan rusak di Kota Pekanbaru oleh Dinas PUPR Kota Pekanbaru jadi sorotan. Ruas jalan yang berada di pusat kota dan kantor-kantor pemerintahan pun lama dibiarkan rusak dan tak terperbaiki.
Pemko Pekanbaru hanya mengalokasikan anggaran Rp12 miliar pada APBD murni tahun 2019 untuk perbaikan jalan rusak di tengah kota. Angka ini hanya sekitar 2,8 persen dari Rp435 miliar yang dikelola Dinas PUPR Kota Pekanbaru.
Akibat anggaran yang minim ini, hanya tiga jalan yang akan dilakukan pengaspalan ulang (overlay) yakni Jalan Pemuda, Dharma Bakti dan Suka Karya. Sisanya hanya dilakukan tambal sulam berdasarkan pemantauan lapangan laporan masyarakat yang masuk.
Di Pekanbaru, penanganan tambal sulam sendiri juga dikeluhkan oleh masyarakat. Karena ketahanan jalan yang diperbaiki hanya sebentar. Warga menunjukkan protes atas banyaknya jalan rusak mulai dari menimbun sendiri kerusakan jalan hingga menanam pisang di tengah jalan rusak. Jalan rusak Kota Pekanbaru pula, di jagat maya jadi lelucon warganet karena dibuat jadi meme.(rnl)