Harga Bahan Pokok Mulai Merangkak Naik

Pekanbaru | Selasa, 06 Desember 2022 - 08:36 WIB

Harga Bahan Pokok Mulai Merangkak Naik
Pedagang menunggu calon pembeli telur di Pasar Dupa Kencana, pekan lalu. Harga telur saat ini mencapai Rp58 ribu per papan (30 butir). (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jelang akhir tahun 2022, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan. Seperti beras, telur, daging ayam potong, dan lainnya.

Pantauan Riau Pos, Senin (5/12) di Pasar Agus Salim dan Pasar Dupa Kencana, harga telur ayam naik mencapai Rp58 ribu per papan (30 butir). Harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan mencapai Rp29 ribu per kilogram untuk ayam ukuran kecil dan Rp27 ribu untuk ayam ukuran besar. Harga beras juga masih mahal. Berkisar Rp14 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram.


Salah seorang pedagang beras Abdul mengatakan, saat ini harga beras asal Sumatera Barat dan daerah lainnya seperti Palembang masih mengalami kenaikan. Di mana ini menjadi harga jual yang cukup tinggi selama beberapa tahun terakhir. Ia katakan, hal ini disebabkan berkurangnya produksi beras dari para petani dikarenakan cuaca.

"Untuk beras Sumbar, ecerannya saya jual mulai dari Rp14.000 hingga Rp16.000 per kilogram. Sedangkan untuk beras Palembang, biasanya saya jual Rp10.000 per kilogram, kini naik jadi Rp12.000 per kilogram," ucapnya.

Menurut Abdul, kenaikan harga beras masih akan terjadi mengingat akhir tahun 2022 akan segera berlangsung. "Kalau jelang akhir tahun ini pasti semua harga naik. Apalagi sekarang pasokan itu berkurang karena banyak petani yang gagal panen," terangnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang telur Reni mengaku, harga telur ayam juga masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di mana sampai saat ini harga telur ayam yang kini dijual hampir menenbus Rp60 ribu per papan.

"Masih naik terus harganya, karena pasokan dari petani yang kurang jelang akhir tahun ini. Malah saya prediksi sepekan jelang Natal dan tahun baru harga telur akan kembali naik," tuturnya.

Namun masih ada kebutuhan pokok yang sampai saat ini belum mengalami kenaikan harga, salah satunya adalah cabai. Di Pasar Agus Salim tampak sejumlah pedagang masih menjual cabai merah dengan jumlah yang cukup banyak dan dengan harga mulai dari Rp35 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang cabai Yolanda mengaku sudah dua bulan lamanya harga cabai merah masih dalam kondisi normal, hal ini dikarenakan banyaknya pasokan cabai merah dari pulau Jawa, Sumatera Barat dan juga Sumatera Utara yang mulai masuk ke Pekanbaru.

Di mana, kata Yolanda, harga cabai merah asal Medan ia jual seharga Rp35 ribu per kilogram dan cabai bukit dijual seharga Rp45 ribu per kilogram.

Menjelang akhir tahun 2022 ini, Yolanda memperkirakan akan terjadi kenaikan harga terhadap cabai merah, yang diprediksi akan naik mulai dari Rp5.000 hingga Rp15 ribu per kilogram atau menjadi Rp50 ribu per kilogram.

"Biasanya kenaikan akan terjadi sepekan jelang pergantian tahun. Ini terjadi karena permintaan yang cukup banyak dan barang yang sedikit jumlahnya," ucapnya.

Meskipun begitu, ia berharap kenaikan tidak terjadi terlalu tinggi, sehingga penjual dan pembeli sama-sama masih bisa mendapatkan keuntungan.

"Kalau bisa naiknya jangan terlalu tinggi. Karena kalau sudah tinggi minat masyarakat untuk belanja jadi berkurang, malah mereka akan mengurangi jumlah pembelian," ucapnya.

Sementara itu, Humas Bulog Kanwil Riau Delly kepada Riau Pos mengatakan, sampai saat ini beras yang ada di gudang Pekanbaru mencapai 985 ton dan stok baru yang akan sampai atau masih dalam perjalanan berjumlah 775 ton jadi total stok di Pekanbaru ada 1.760 ton.

"Bila dibandingkan dengan target penyaluran kami per bulan 333 ton, jadi untuk ketahanan stok kita sangat aman untuk lima bulan ke depan," katanya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun MAP berjanji akan mengupayakan agar harga keperluan pokok stabil dan tak naik pada masa Natal dan tahun baru (Nataru). "Saya sudah cek stok beras dan gula cukup hingga Januari di Bulog. Kami upayakan agar tidak kenaikan harga bahan pokok saat Nataru," kata Muflihun, akhir pekan lalu.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook