PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tumpukan sampah masih terlihat menumpuk di sejumlah ruas jalan dalam Kota Pekanbaru. Meski rutin dilakukan pengangkutan, namun sampah kembali menumpuk baik di tempat pembuangan sampah (TPS) legal maupun ilegal.
Seperti yang terlihat di Jalan Soekarno Hatta depan Pasar Pagi Arengka, Kecamata Marpoyan Damai dan Jalan Purwodadi, Kecamatan Tuah Madani.
Pantauan di lapangan, sampah di depan Pasar Pagi Arengka ini menjadi salah satu masalah yang tidak kunjung selesai. Serakan sampah di TPS legal ini terlihat jelas dari pinggir jalan besar tengah kota. Tumpukan sampah ini menggangu pandangan dan penciuman.
Salah seorang pedagang buah Pasar Pagi Arengka, Yusmawati mengaku kondisi ini sebenarnya sangat menganggu aktivitas jual-beli di pasar. Terutama bau busuk yang menyengat membuat dirinya tidak tahan sehingga memakai masker setiap berjualan. Tak hanya itu, jika angin kencang sampah itu jadi berserakan sampai ketempat jualannya.
”Setiap hari selalu menumpuk, mulai dari pagi sampai sore, kalau malam sudah bersih, tetapi kalau sudah tengah malam hingga pagi sampah tertumpuk sangat banyak,” ungkap Yusmawati.
Yusmawati menjelaskan, bahwa petugas melakukan penjemputan setiap hari mulai dari pukul 07.00 WIB pagi hingga pukul 18.00 WIB petang. Petugas membersihkan tumpukan sampah tersebut sampai bersih, tetapi keesokan harinya sudah menumpuk kembali.
Menurut beberapa pedagang, tumpukan sampah yang berada di sana tidak semua berasal dari limbah pasar. Melainkan dari warga yang tidak bertanggung jawab melintas dengan sengaja membuang sampah disana.
Sementara di Jalan Purwodadi, Kecamatan Tuah Madani, ada dua titik tumpukan sampah tidak jauh dari SDN 191 Pekanbaru. Sampah didominasi dengan sampah rumah tanggah, seperti bekas sayur mayur, wortel, sisa lobak, tomat yang telah membusuk dan kantong plastik.
Sampah yang menumpuk berhari hari tersebut, itupun sudah berhari-hari tidak kunjung diangkut. Alhasil, sampah tak jarang meluber hingga di badan jalannya. ”Sudah hampir sebulan sampah ditepian Jalan Purwodadi tak diangkut. Banyak sampah yang meluber ke jalannya,” ujar Wisna, warga sekitar.
Ia heran kenapa jalan tersebut sekarang menjadi tempat pembuangan sampah. ”Sekarang sudah ada dua titik TPS liar di sepanjang Jalan Purwodadi. Kelak bisa jadi bertambah banyak, karena jalan yang jadi TPS merupakan lahan kosong dan jarang ada rumah warganya. Jadi bisa buang sampah seenak mereka sendiri,” tambahnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi menyebutkan petugas secara rutin melakukan pengangkutan sampah. ”Setiap hari petugas mengangkut sampah, termasuk di sepanjang Jalan Purwodadi tersebut. Kemudian masyarakat buang lagi disitu, kami minta juga masyarakat untuk tertib buang sampah di TPS resmi pada jam buang sampah. Kemudian kepedulian RT dan RW juga diperlukan memberikan edukasi ke warganya,” ujarnya.(end/ilo)