PEKANBARU (RIAUPOS) - Hujan deras yang mengguyur kota Pekanbaru selalu membuat masyarakat kota Pekanbaru resah, dan khawatir karena berdampak buruk pada barang elektronik, dan juga furniture kursi meja tamu yang ada.
Dampaknya, wilayah Sukajadi ibaratnya dikepung banjir dari segala titik. Dan belum satu pun walikota Pekanbaru sukses menanggulangi masalah banjir ini, justeru masalah banjirakin teruk. Diyakini hampir seluruh wilayah kecamatan di Pekanbaru mengalami banjir, tak terkecuali Kecamatan Sukajadi.
Sejak sekira pukul 6.00 WIB, berawal dari hujan rintik, lalu perlahan mulai lebat dan tidak berhenti hingga pukul 13.00 WIB, membuat sebagian besar jalan-jalan protokol untuk wilayah Sukajadi terendam air, hingga lutut, jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Balam, Jalan Bangau, Jalan Durian.
Begitu juga di Jalan Punai, Jalan Tiung, Jalan Pembangunan, Jalan Ikhlas dan semua jalan yang ada di wilayah Sukajadi ini banjir, kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati karena batas jalan dengan parit sudah terlihat tertutup air. Ada pengendara yang jatuh karena tidak tahu medan. Sehingga warga setempat membuat pembatas untuk bisa jadi rambu-rambu, namun ada juga yang justru menutup jalan untuk tidak dilintasi, dari pada beresiko.
Tidak jarang banyak juga pengendara mobil dan motor yang patah balik, mencari jalan alternatif namun semua jalan banjir.
"Hujan dari pagi hingga waktu dzuhur tidak berhenti, maka jalan kami ini Jalan Punai banjir, bahkan air sudah masuk rumah, " kata Santi kepada Riaupos.co, Rabu (6/9/2023).
Dari pantauan riaupos yang berkeliling di sekitar jalan jalan alternatif ini air naik hingga masuk rumah, ada drainase induk di jalan Pembangunan hampir membludak ke jalan dan arusnya kencang.
"Sebagai mana diketahui drainase untuk wilayah Sukajadi ini tidak baik, dan perlu segera diperhatikan Pemerintah untuk dibangun atau dinormalisasi kan atau apalah yang bisa membuat air lancar dan tidak banjir, " ujar seorang warga Jalan Punai Jefri berharap peristiwa hujan dan banjir hari ini jadi perhatian serius Pemko.
Laporan: Agustiar
Editor: Eka G Putra
