Pekanbaru (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru resmi menaikkan tarif layanan parkir tepi jalan umum sejak 1 September lalu. Nantinya, pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir tersebut akan kembali kepada masyarakat melalui program subsidi Pemko Pekanbaru.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, salah satu tujuan untuk menaikkan tarif parkir adalah untuk mengejar target PAD Pemko Pekanbaru yang nantinya juga akan diperuntukkan atau dikembalikan kepada masyarakat.
"Uang PAD dari parkir yang kami dapatkan itu kami alihkan dan peruntukkan penggunaannya untuk masyarakat kembali. Apa itu? Yaitu bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Bus TMP itu dibiayai dan disubsidi oleh Pemko Pekanbaru. Dari mana duitnya, ya dari PAD," ungkap Yuliarso, belum lama ini.Lebih lanjut dikatakannya, bagi penumpang bus TMP itu telah disubsidi oleh pemko dari harga ekonominya Rp8.000 ribu. Tetapi saat ini masyarakat yang menaiki bus TMP hanya membayar Rp4.000 ribu untuk umum, dan Rp3.000 untuk pelajar.
"Artinyakan sudah disubsidi oleh pemko sebesar 50 persen. Besar mana subsidi dengan tarikan parkir? Jadi, artinya uang yang kita dapatkan dari PAD parkir itu akan dikembalikan kepada masyarakat," terangnya.
Yuliarso mengungkapkan, jika ada yang keberatan, pro kontra. Tapi ingat bahwa duit tersebut juga akan dikembalikan kepada masyarakat. Dan kami bukan berarti tidak memberikan solusi, dan juga bukan berarti memberatkan masyarakat.
"Kalau misalnya masyarakat atau yang berkendaraan salah dengan kebijakan ini, kami menawarkan solusi, gunakanlah bus TMP yang nyaman, bisa santai, bersih. Apalagi yang saat ini sudah melayani 13 koridor hingga ke Pandau hanya dengan membayar Rp4.000. Artinya ini sebuah solusi yang kami berikan kepada masyarakat," jelasnya lagi.(dof)
