Dosen Unri Dampingi Wirausaha Jamur Kembangkan Cacing ANC Berbasis Limbah

Pekanbaru | Selasa, 06 September 2022 - 09:37 WIB

Dosen Unri Dampingi Wirausaha Jamur Kembangkan Cacing ANC Berbasis Limbah
Ketua dari tim Pengabdian Jurusan Agroteknologi Faperta Universitas Riau berfoto saat melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha jamur, beberapa waktu lalu. (FAPERTA UNRI UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dosen dari tim Pengabdian Jurusan Agroteknologi, Faperta Universitas Riau melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha jamur. Tim yang diketuai Isna Rahma Dini dan anggotanya yakni Prof Hapsoh, Rachmat Saputra MSc, Desita Salbiah MSi, Sri Yoseva MP dan Heri Masjudi MSi membantu pelaku usaha tersebut dalam budidaya cacing ANC berbasis limbah.

Dikatakan Isna, di sekitar kumbung budidaya jamur tiram, terdapat banyak limbah baglog (media pertumbuhan jamur) yang belum termanfaatkan. “Dikhawatirkan dapat menjadi sumber pencemaran di lingkungan. Di dalam limbah baglog masih terkandung sisa bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan cacing. Karena itu pendampingan ini perlu dilakukan,” ujarnya.


Adapun  penerima manfaatnya ialah Solihin, alumni Agroteknologi Faperta Unri. Cacing ANC sendiri dipilih karena memiliki nilai potensi jual yang cukup tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Solihin.

“Selama ini limbah baglog hanya dibuang di dekat kumbung dan sebagian lagi diambil secara gratis oleh peternak cacing di Pekanbaru,” ujar Solihin.

Pendampingan ini merupakan pendampingan lanjutan tahun kedua pada skim pengabdian pengembangan kewirausahaan.

“Pada tahun ini dilakukan pemanfaatan cacing sebagai sumber protein pada pembuatan pakan ikan sehingga dapat diaplikasikan pada ikan nilai yang dibudidayakan di dalam kolam ikan dekat kumbung tersebut,” tutur Isna.

Cacing dimanfaatkan dalam pakan ikan karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 72-84,5 persen. Meskipun budidaya cacing cukup mendapat banyak tantangan terutama serangan hama tikus dan semut. Akan tetapi, budidaya cacing cukup menjanjikan.

Selain diformulasikan dengan tepung cacing, pakan ikan yang dibuat juga mengandung dedak terfermentasi trichoderma yang berfungsi untuk sebagai sumber karbohidrat pakan ikan formulasi nantinya.

Pengembangan pakan ikan berbasis cacing ANC ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan mitra, melainkan juga dapat membantu mengurangi biaya pembelian pakan ikan untuk budidaya ikan yang akan dilakukan. Selanjutnya tujuan akhir dari kegiatan pendapingan ini agar dapat terbentuk agrobisnis pertanian terpadu di Kota Pekanbaru.(c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook