Dosen Unri dan Mahasiswa KKN Kembangkan Sistem Tabela

Siak | Jumat, 04 Agustus 2023 - 12:16 WIB

Dosen Unri dan Mahasiswa KKN Kembangkan Sistem Tabela
Dosen dan mahasiswa kukerta Unri foto bersama dengan penghulu desa dan petani Desa Langsat Permai, belum lama ini. (UNRI UNTUK RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


SIAK (RIAUPOS.CO) - Produksi tanaman padi di Desa Langsat Permai terus mengalami peningkatan. Salah satunya inovasi pada bidang pembibitan. Oleh sebab itu dilakukan pendampingan petani, khususnya kelompok karang taruna Desa Langsat Permai dalam meningkatkan produksi padi dengan sistem tanam benih langsung (tabela) oleh dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau yang diketuai Prof Dr Ir Hapsoh MS dengan anggota Dr Wawan MP dan Isna Rahma Dini SPi MSi.

Tujuan dari tabela yakni untuk meminimalisir biaya proses pembibitan. Saat ini, biaya dari proses pembibitan padi berkisar di Rp2 juta per hektare. “Biaya yang akan dikeluarkan petani dalam proses pembibitan yaitu sekitar Rp2 juta per hektare yang terdiri atas biaya upah untuk menanam padi secara konvensional sebesar Rp1,4 per hektare dan upah cabut benih padi yaitu sebesar Rp600 ribu per Ha,” ujar Rifai, salah satu petani Desa Langsat Permai.


Selain menghemat biaya, penggunaan tabela akan memberikan banyak dampak positif bagi para petani, seperti tidak diperlukan lagi sistem tanam pindah dan persemaian.

Selain itu, sistem ini tidak memerlukan banyak tenaga kerja karena sudah menggunakan alat tanam benih langsung (atabela).

Penggunaannya yang praktis tentunya dapat mengatasi permasalahan warga Desa Langsat Permai yang saat ini kekurangan tenaga kerja. Menurut Rohmad, Sekretaris Penghulu Desa Langsat Permai, saat ini warga desa cenderung lebih maju, sehingga lebih tertarik untuk melanjutkan sekolah lebih tinggi dan tidak mau menjadi buruh tani.

Berdasarkan hasil pendampingan, sebenarnya telah banyak petani yang mengetahui sistem ini, namun mereka lebih cenderung memilih sistem tugal dibandingkan dengan

tabela. Hal ini karena sistem tugal cenderung mengurangi risiko kegagalan pada petani, berbeda dengan sistem tabela cenderung memiliki risiko kegagalan yang tinggi.

Oleh karena telah terbentuk mindset tersebut, maka masih banyak petani yang masih menggunakan sistem tugal.

Tanpa disadari para petani, tabela sendiri lebih memberikan keuntungan berlimpah.

“Sebenarnya banyak keuntungan dari penggunaan tabela. Selain hemat tenaga, tabela juga membantu untuk mengurangi biaya produksi pupuk, mengurangi masa waktu 21 hari menungggu padi untuk ditanam, dan mudah untuk ditanam,” tutur Hapsoh. Ia berharap, dengan adanya kegiatan dari dosen dan mahasiswa KKN Unri, Desa Langsat Permai akan semakin mengembangkan sistem tabela.(azr/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook