PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebagian besar warga Kota Pekanbaru masih mengabaikan kebijakan untuk melakukan social disntancing. Padahal social distancing dilakukan untuk bisa memutus penyebaran Covid-19 yang sedang mewabah.
Warga Kota Pekanbaru, terutama kalangan muda masih kumpul-kumpul di luar rumah. Salah satunya di warung internet (warnet), tempat rental game, dan Jembatan Siak IV. Termasuk di jalan layang (flyover) Simpang SKA.
Untuk mencegah warga melakukan kerumunan, aparat berwajib kerap melakukan patroli. NamuAkhir pekan lalu, Satpol PP Kota Pekanbaru bersama aparat gabungan TNI-Polri jemput bola mendatangi lokasi-lokasi yang masih menjadi tempat berkumpulnya masyarakat di tengah mewabahnya coronavirus disease 2019 (Covid-19). Ada dua warnet dan tempat rental game ditutup paksa.
Langkah ini dilakukan karena kesadaran masyarakat untuk mematuhi arahan pemerintah dengan berdiam diri di rumah dan tidak berada di tempat keramaian masih rendah. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu cara yang efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sabtu (4/4) kemarin langkah tegas dengan melakukan penutupan paksa dilakukan terhadap Centro Net di Jalan Kuantan V dan Ronda PlayStation di Jalan Dr Sutomo. "Kami tutup paksa dua usaha, warnet dan PlayStation. Keduanya bandel tetap buka tidak mematuhi imbauan dari pemerintah daerah," kata Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono.
Dia melanjutkan, setelah didatangi personel gabungan, kedua pengelola usaha itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatan menjalankan operasionalnya di saat Covid-19 masih mewabah. Keduanya bahkan juga berani menyatakan, kalau tertangkap buka kembali merelakan Satpol PP menyita aset mereka.
"Kami suruh tutup jangan buka lagi sampai situasi dan kondisi membaik. Ini hanya untuk sementara, kalau kondisi membaik silakan buka kembali," imbuhnya.
Sabtu lalu hingga Ahad (5/4) dini hari, personel gabungan Satpol PP, TNI, polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru melakukan pengawasan dan penyisiran pada beberapa lokasi yang biasa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat pada Sabtu malam.
Lokasi-lokasi ini adalah, RTH Kaca Mayang , Tugu Keris dan simpang SKA. Lokasi-lokasi tersebut terpantau sepi. "Di Simpang SKA kita lakukan penertiban gelandang, pengemis dan anak jalanan," ungkapnya
Selanjutnya pula, aparat gabungan yang turun memberikan imbauan untuk tidak melaksanakan aktivitas berkumpul. Imbauan disampaikan di sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Arifin Achmad, Jalan Soekarno Hatta, Jalan HR Soebrantas, Jalan Kartama, dan Jalan Kaharuddin Nasution.
Masyarakat Berkumpul di Jembatan Siak IV Dibubarkan
Sementara itu, Jembatan Siak IV masih menjadi tempat nongkrong warga Kota Pekanbaru di akhir pekan. Sabtu (4/4) malam, banyak kendaraan roda dua namun juga roda empat yang parkir di jembatan.
Hingga akhirnya kumpulan massa tersebut dibubarkan oleh petugas kepolisian. "Kami bubarkan masyarakat yang memanfaatkan fasilitas itu. Kami juga beri imbauan dan edukasi. Jika masih membandel akan kami beri sanksi tegas," sebut Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya.
Ia mengatakan, sudah sepatutnya masyarakat mematuhi adanya aturan tersebut. Dimana saat ini Riau sudah tanggap darurat. Semakin hari pasien positif Covid-19 semakin bertambah jumlahnya.
"Virus itu tidak nampak. Jadi jangan dianggap remeh. Itu kami sampaikan pada puluhan orang yang di jembatan. Dengan dibubarkan mereka, jembatan yang semestinya dipergunakan untuk akses darat menjadi tidak macet," terangnya.
Pum katanya, tak hentinya disampaikan tetaplah hidup sehat dan bersih untuk meminimalisir penyebaran. Kemudian, ikuti aturan pemerintah.
"Jika tidak mengikuti aturan sanksi tegas atau maklumat Kapolri akan diterapkan bagi yang masih bandel," pintanya.(ali/s)