PEKANBARU (RIAUOS.CO) -- Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau akan melakukan pengecekan terkait dua unit mobil bus hibah dari Pemerintah Provinsi Riau yang diperuntukkan untuk penunjang operasional atlet di organisasi National Paralimpic Committee (NPC) Riau, namun justru dijual.
Kepala Bidang Pengelola Barang Milik Daerah BPKAD Provinsi Riau, Muhamad Arifin mengatakan, akan melakukan pengecekan langsung baik di data BPKAD Riau maupun di lapangan terhadap dua unit mobil bus yang dihibahkan.
‘’Kita akan cek dulu, penganggaran tahun berapa dua unit mobil bus NPC Riau itu apakah bentuk barang (unit bus) atau uang . Tetapi yang jelas bus itu tidak boleh dijual. Kita akan selesaikan ini secepatnya,” ujarnya kepada Riau Pos saat dikonfirmasi melalui selulernya, Jumat (5/4).
Mantan Humas NPC Riau, Yudi membenarkan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah menyerahkan dua unit mobil bus kepada NPC Riau pada tahun 2017 lalu.
‘’Penyerahan dua unit bus itu dilaksanakan bertepatan Pekan Paralimpic Provinsi (Peparprov) tepatnya pada bulan Desember 2017 di halaman Gubernur Riau, dihadiri langsung oleh Asisten III Setda Provinsi Riau, Indrawati Nasution dan Kadispora Riau Doni Aprialdi,” ujarnya, Jumat (5/4).
Sementara itu, bidang Organisasi di NPC Ahmad Junaidi mengatakan, tidak mengetahui hal tersebut karena baru dilantik.
‘’Saya tidak mengetahui soal itu karena saya baru dilantik menjadi pengurus di NPC,” ujarnya.
Sekretaris Umum (Sekum) NPC Riau Abdul Rahman, mengakui bahwa NPC Riau telah menjual dua unit bus hibah Pemprov Riau. ‘’Benar, dua unit mobil bus hibah dari Pemprov Riau telah dijual. Dijual tapi diganti dengan mobil lagi,” ujarnya, Kamis (4/4).
Da menjelaskan, alasan mobil itu dijual karena kurang bermanfaat. “Dari pada terletak berkarat makanya dijual dan diganti. Dijual tapi uangnya dibelikan mobil lagi. Tidak ada sisa uang penjualannya karena telah dibelikan mobil penggantinya,” ungkapnya.(dof)
