PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anggaran besar hingga Rp53 miliar untuk pihak ketiga, PT Multi Inti Guna (MIG) dalam pengelolaan pengangkutan sampah belum membuat Kota Pekanbaru bersih. Tak bisa memenuhi kewajiban sesuai kontrak, perusahaan ini sudah diberi teguran pertama oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).
Daya angkut sampah di Kota Pekanbaru oleh pihak ketiga hingga kini masih berkisar di bawah angka 400 ton per hari, jauh dari kesepakatan kontrak 610 ton dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Pengelolaan dan pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru mulai ikut dikelola MIG sejak Senin (23/11/2015) lalu sebagai pemenang tender mengelola sampah dengan anggaran Rp53 miliar.
Nilai ini adalah plafon upah angkut sampah untuk Kota Pekanbaru selama 14 bulan yang akan dibayarkan pemko. Pembayaran dilakukan berdasarkan berapa ton yang diangkut sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
MIG dalam pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru bertanggungjawab terhadap pengangkutan di delapan kecamatan, yakni Tampan, Marpoyan Damai, Sail, Sukajadi, Pekanbaru Kota, Limapuluh, Payung Sekaki dan Senapelan. Sisanya dikerjakan oleh DKP Kota Pekanbaru. Dalam kontrak dengan Pemko Pekanbaru dicantumkan bahwa pihak ketiga dapat dijatuhi denda jika tak memenuhi target 610 ton.
Kepala DKP Kota Pekanbaru Edwin Supradana kepada wartawan, Jumat (5/2) tak membantah bahwa kinerja rekanan pengangkut sampah ini masih jauh dari memuaskan. Ia menyebut jika kinerja tak membaik, pemutusan kontrak bisa dilakukan.’’Kami sudah tegur, sanksi pertama kami berikan pada mereka Januari lalu,’’ tegas Edwin.
Teguran diberikan karena perusahaan ini dalam bekerja masih banyak melupakan beberapa titik yang harusnya diangkut. Untuk bulan Februari, Edwin memberi peringatan jika sampai empat kali ada lokasi yang tak terangkut sampahnya, teguran kedua pasti dilayangkan.
