PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru H Abdul Wahid SAg MIKom memastikan bantuan pendidikan dari Kemenag masih terus berjalan hingga sekarang. Namun penyalurannya khusus untuk syarat tertentu.
"Masih disalurkan bantuan untuk anak yatim dan kurang mampu untuk pendidikan per semester. Anak putus sekolah juga. Kemudian anak yang melanjutkan pendidikan ke Mesir. Untuk mendapatkan bantuan itu, ya datang dan lapor dulu ke Kemenag," ujar Abdul Wahid, belum lama ini. Lanjut Wahid, penyaluran bantuan tersebut sudah banyak dirasakan atau diterima para pelajar Kota Pekanbaru. Khususnya bagi pelajar yang masih memiliki semangat untuk terus sekolah atau melanjutkan pendidikannya. Sedangkan besar bantuan dana yang disalurkan berbeda-beda, sesuai dengan hasil interview.
Maksudnya, setiap pelajar yang mendapatkan bantuan akan didata dan dikonfirmasi, sehingga dana yang disalurkan bermanfaat serta tepat sasaran. "Besaran dana bantuan yang diberikan beda-beda. Misal untuk melanjutkan pendidikan ke Mesir, ya kita bisa bantu saja dan subsidi misalnya untuk keberangkatan saja. Jadi tidak dibantu semua pendidikan sampai selesai. Karenakan yang perlu bantuan itu masih banyak," katanya.
Selain bantuan pendidikan juga dialokasikan untuk bantuan fakir miskin. Setiap bulan ada sebanyak 100 orang kurang mampu mendapatkan bantuan. Bantuan yang diterima tidak besar.
"Fakir miskin 100 orang per bulan dengan Rp100 ribu per orang. Fakir miskin ini biasanya ada di sekitar lingkungan pegawai kita. Jadi yang daftarnya ya pegawai Kemenag," tambahnya.
Ia juga menjelaskan pemasukan dana yang digunakan untuk bantuan tersebut yakni berasal dari para pegawai. Sedangkan dana yang sudah terkumpul selanjutnya disalurkan melalui Baznas Kota Pekanbaru. "Ada yang dikelola dari dana pegawai itu. Tidak semua pegawai. Yang mau saja (dipotong dari gaji pokok 2,5persen). Dana yang terkumpul setiap bulan kemudian disalurkan. Mualaf yang punya usaha juga bisa mendapatkan bantuan," tuturnya.(ilo)