PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga meminta kepada anggota DRPD Kota Pekanbaru untuk dapat bekerja sesuai dengan tupoksi komisi masing-masing. Ia mengingatkan agar wakil rakyat tidak mencampuri urusan komisi lain.
"45 anggota dewan kan sudah dibagi ke dalam AKD (alat kelengkapan dewan, red), masing-masing dan disepakati bersama lewat paripurna. Termasuk juga yang berhubungan dengan mitra-mitra. Bekerjanya sesuai tupoksi dan jangan campuri urusan yang berkaitan dengan komisi lain," tegas Dapot, akhir pekan lalu.
Hal ini ditegaskan politisi PDIP ini, menyikapi beberapa hal yang terjadi belakangan ini. Ada oknum-oknum anggota dewan yang cukup bersemangat membantu dan mengakomodir aspirasi masyarakat sehingga bekerja tak lagi memandang tupoksi komisi yang sudah dibentuk.
"Ini pelanggaran. Padahal, sudah jelas dalam tata tertib (tatib) dan juga kode etik anggota DPRD. Di mana, masing-masing komisi sudah ditetapkan mitra kerjanya. Baik mitra kerja pemerintah, maupun pihak swasta," ujar Dapot.
Dapot menjelaskan, pembagian ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih kerja dan untuk saling menghargai sesama anggota dewan lainnya. "Saya contohkan saja. Misalkan masalah pasar-pasar di Pekanbaru. Itu kan ranahnya Komisi II. Maka jangan campuri urusan Komisi II oleh anggota komisi lain. Ini memalukan kita. Mari bekerja sesuai tupoksi dan mari saling menghargai sesama komisi," tegas Dapot lagi.
Apalagi masalahnya, dimisalkan Dapot, menyangkut persoalan kebijakan dan juga masalah rekomendasi. Jelas ini merusak marwah sendiri di hadapan rakyat.
"Di sini yang lebih kami tekankan, soal etika dan kepatutan saja. Bukan aturan hukum verbal. Itu lah gunanya dibuat komisi dan mitra kerjanya. Biar masing-masing bisa konsern bekerja," urainya lagi.
Lebih ironisnya lagi, karena saling ambil mitra kerja komisi lain, masyarakat jadi terpecah belah. Termasuk di internal DPRD Pekanbaru, juga merasa saling tidak menghargai lagi.
"Kalau misalkan ada teman-teman dewan menjadi ketua asosiasi, ya silakan. Tapi jangan bawa-bawa lembaga DPRD untuk menghalalkan segala cara. Ingat, jabatan selaku anggota dewan pasti melekat. Ini yang harus dipahami, berpikir sebelum berbuat, jangan asal hantam keromo saja," ungkapnya.
Untuk itu, dia mengajak kepada anggota dewan pilihan rakyat ini dapat terus menjaga hubungan baik, jaga marwah lembaga untuk rakyat banyak.
"Jangan karena kepentingan semu, kita tidak lagi saling menghargai. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk kita semua," tuturnya.(gus)