PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kompetisi Liga 1 Askot PSSI Pekanbaru setiap tahunnya selalu menyajikan persaingan seru. Bahkan, gelar juara harus ditentukan di laga terakhir. Musim ini, penentuan gelar juara akan ditentukan di laga pemungkas antara Tornado FC melawan UIR, Sabtu (8/2). Ya, hanya kedua tim ini yang berpeluang besar menjadi juara.
Saat ini, pimpinan klasemen diduduki UIR dengan nilai 24. Sedangkan, Tornado FC berada di posisi kedua dengan nilai 21. UIR hanya perlu hasil seri untuk kembali meraih gelar juara. Sedangkan, Tornado FC harus menang jika ingin mempertahankan gelar juara yang diraih musim lalu.
Namun, jika seri apalagi kalah maka Tornado FC tak hanya gagal mempertahankan gelar juara, tim asuhan Febriko Zulkarnain ini justru bisa terlempar ke posisi tiga di klasemen akhir nantinya. Pasalnya, Unri yang saat ini berada di posisi ketiga klasemen sementara mengumpulkan nilai 19. Unri akan bertemu As Abadi, Jumat (9/2).
Unri akan bermain ngotot untuk mengamankan tiga poin. Pasalnya, selain bisa memastikan peringkat 3, tim asuhan Irfan Tanjung juga berpeluang menempati peringkat 2.
"Kompetisi kita selalu seru. Ini buktinya, juara harus ditentukan dua tim di laga terakhir. Seperti final ," ujar Ketua Umum Askot PSSI Pekanbaru Edward Riansyah, kemarin.
Tak hanya seru dalam perebutan gelar juara, kompetisi ini juga seru di papan bawah. Balaikota dan Nabil FC punya peluang sama untuk bertahan di Liga 1 musim ini. Bedanya, Balaikota masih menyisakan satu laga, sedangkan Nabil FC sudah tidak bertanding lagi. Balaikota akan menghadapi PTPN V di laga terakhir Jumat (7/2).
Seri, apalagi kalah Balaikota yang mengumpulkan 8 poin, harus rela terdegarasi dan bermain di Liga 2 musim depan dan Nabil FC selamat. Saat ini, dua tim yang sudah dipastikan terdegradasi yakni Techno Unri yang saat berada di dasar klasmen dengan nilai 3 dan Aspol Bhayangkara dengan nilai 9.(das)