(RIAUPOS.CO) - Laporan terkait pelanggaran peraturan daerah (perda) dengan maraknya rumah liar (ruli) menjadi warung remang-remang diklaim selalu direspon oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru. Namun, diduga pengelola tempat-tempat tersebut berganti dan selalu kucing-kucingan buka saat tak dipantau petugas.
Beberapa ruli yang meresahkan ini ada di Jalan SM Amin ujung, Kecamatan Payung Sekaki. Bangunan ruli yang mirip tempat makan itu tutup sepi pada siang hari namun berubah semarak diiringi bingar bingar dentuman musik di malam hari. Suasana dibuat sengaja temaram. Tidak terlalu terang. Beberapa wanita berpakaian seksi tampak berdiri atau duduk-duduk di dekat pinggir jalan depan warung remang-remang.
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono kepada Riau Pos, Senin (4/1) kemarin memaparkan, pihaknya rutin melakukan berbagai penertiban ke lokasi-lokasi yang diduga disalahgunakan sebagai tempat maksiat termasuk warung remang-remang.’’Beberapa hari ini kita tertibkan terus. Di jembatan, belakang MTQ, Stadion, di Payung Sekaki juga, itu rutinitas kita,’’ ucapnya.
Dia melanjutkan, setiap laporan yang diterima, baik dari masyarakat, anggota DPRD hingga pemberitaan-pemberitaan di media selalu direspon.’’Bisa dikatakan tiap ada laporan langsung kita respon. Saya turunkan Intel, kalau ada kegiatan (melanggar-red), kita turun tertibkan,’’ tegasnya.
Meski begitu, dia mengakui pula terkadang pihaknya terkendala oleh berganti-ganti nya orang yang membuka tempat-tempat tersebut.’’Namanya orang berganti-ganti terus. (pelakunya-red). Juga pas petugas tidak ada dia buka lagi,’’ ungkapnya.
Pihaknya kata Agus, terakhir melakukan penertiban terhadap lokasi yang diduga disalahgunakan sebagai tempat mesum oleh pedagang jagung. ’’Kemarin saya ikut juga bongkar. Ada tempat jagung pakai sekat, sudah seperti VIP saja. Memang mereka berusaha, tapi ini kan menyediakan tempat namanya,’’ singkatnya.(lin)