PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri menegaskan, pekan depan pihaknya akan memanggil Kadisdik Pekanbaru dan jajaran untuk menjelaskan persoalan jual beli jabatan yang dilaporkan sejumlah majelis guru.
"In Sya Allah pekan depan kita panggil kadisdik dan jajaran untuk kita minta keterangan soal adanya laporan jual beli jabatan kasek itu,"kata Aidil kepada wartawan, kemarin.
Sejauh ini disampaikan Aidil, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti adanya praktik jual beli jabatan tersebut. Bukti-bukti itu didapatkannya dari guru-guru yang datang melaporkan bobrok di tubuh pendidikan Pekanbaru.
"Kami ingin menyelamatkan dunia pendidikan Pekanbaru. Karena jika dibiarkan maka dunia pendidikan akan rusak. Yang jadi korban itu anak didik, dan suasana belajar mengajar pun tidak akan harmoni," tuturnya.
Ditegaskannya lagi, hearing nanti juga akan mencocokkan laporan yang masuk dan keterangan yang akan diberikan oleh dinas. "Jujur jika terbukti praktik ini jelas mencoreng dunia pendidik Pekanbaru, dan Pj Wako harus bertindak cepat," paparnya.
Disampaikan Aidil juga, bahwa hasil dari pemanggilan dinas nanti akan dilaporkan kepada Pj Wako. "Kami pun akan memberikan rekomendasi kepada Pj Wako," tuturnya.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menegaskan soal praktik jual beli jabatan yang disangkakan itu tidak ada. Bahkan dia pun siap menindak tegas jika ada oknum yang bermain.
"Selama saya menjabat kadisdik tidak ada membenarkan praktik itu. Kepada siapa isu itu disampaikan, kami siap menindak oknum yang bermain," tegas Ismardi.
Disampaikannya, jika ada guru yang diangkat menjadi kepala sekolah, tentu itu adalah berdasarkan penilaian dan itu disimpulkan yang bersangkutan layak untuk diangkat. "Semua berdasarkan penilaian tim, dan tidak ada jual beli itu," ujarnya.
Soal Komisi III akan memanggil hearing? Ismardi menegaskan tidak masalah. "Kami akan datang untuk memberi penjelasan, dan tidak masalah," tuturnya. (yls)
Laporan AGUSTIAR, PEKANBARU
