PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kecelakaan maut kembali terjadi. Dua hari berturut-turut, dua nyawa melayang akibat kecalakaan lalu-lintas (lakalantas).
Pertama, lakalantas terjadi pada Rabu (2/11) sekitar pukul 21.00 WIB di Jalan Soekarno Hatta di bawah fly over Pasar Pagi Arengka. Seorang pengendara sepeda motor tewas di tempat setelah tertabrak truk tangki bermuatan CPO.
Kedua, tabrakan maut terjadi di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kamis (3/11) sore. Seorang pengendara sepeda motor berjenis kelami perempuan yang belum diketahui identitasnya terlihat tergeletak di jalan sekitar pukul 16.10 WIB.
Sebelumnya, kecelakaan maut telah terjadi pada Sabtu (30/10) dini hari yang menewaskan pengendara sepeda motor Rio Sejahtera Simbolon (20). Hingga kini polisi belum mengetahui pelaku yang kabur pasca-tabrakan tersebut.
Menyusul pada Senin (31/10) malam di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Marpoyan Damai. Selamat (50) yang mengendarai sepeda motor tewas dalam kecelakaan yang melibatkan kendaraan sepeda motor yang dikendarai Firman (30).
Terkait lakalantas yang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta di bawah fly over Pasar Pagi Arengka, Rabu (2/11) malam, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Angga Wahyu Prihantoro menjelaskan, seorang pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter Z BA 6949 CZ bernama Zul Afandi (27) tewas di tempat. Hal itu usai kendaraan yang dibawanya sambil membonceng Elfika Sari (22) bertabrakan dengan truk tangki CPO BK yang dikendarai Holder Sihombing (47).
Kecelakaan ini bermula ketika sepeda motor Yamaha Jupiter Z BA 6949 CZ yang dikendarai korban Zul Afandi membonceng Elfika Sari bergerak di Jalan Soekarno-Hatta jalur barat. Mereka datang dari arah Selatan menuju Utara atau dari arah Simpang Baterai Q.
Sesampainya di persimpangan Jalan HR Soebrantas-Soekarno-Hatta, dekat fly over Pasar Pagi Arengka, korban berbelok ke kiri menuju ke Barat atau ke arah Jalan HR Soebrantas. Pada saat bersamaan mobil truk tangki CPO BK 9129 VN yang dikemudikan Holder Sihombing, bergerak di jalan yang sama dan datang dari arah yang sama.
Truk ini berada di samping sebelah kanan sepeda motor yang dikendarai korban hingga tabrakan tidak bisa dihindari. Akibat tabrakan keras tersebut, pengendara motor Zul Afandi, mengalami luka berat pada bagian kepala.
"Korban meninggal dunia di TKP dan korban dibawa ke Rumah Sakit Sansani Pekanbaru malam itu. Sementara, penumpang yang dibonceng (Elfika Sari, red) mengalami luka di tangan kanan dan luka didagu,"kata Kasat Lantas, kemarin.
Janji Tertibkan Truk Masuk Kota
Terkait truk masuk kota ini, Kasat Lantas telah menegaskan sebelumnya bahwa polisi akan terus melakukan upaya berkesinambungan melakukan pencegahan dan penindakan terhadap truk yang melebihi tonase melewati jalanan dalam kota. Upaya yang dilakukan baik operasi rutin yang terencana maupun tentatif berdasarkan laporan dari masyarakat.
Agar upaya ini dapat dilaksanakan dengan presisi, Satlantas menurut Kompol Angga pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Tidak hanya soal kendaraan angkutan barang masuk kota, tapi juga truk Over Dimension and Overload (ODOL).
"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan koordinasi bersama instansi terkait, serta melaksanakan patroli. Apabila memang ada kita temukan tentunya kita akan langsung melakukan penindakan dengan tilang," tegas Angga.
Angga menyebutkan, tidak perlu menanti sebuah operasi, begitu saat petugas Satlantas melewati jalan-jalan dalam kota yang rawan pelanggaran oleh supir truk angkutan dengan tonase melebihi ketentuan, langsung ada tindakan. Adapun jalan rawan pelanggaran truk masuk kota menurutnya adalah Jalan HR Soebrantas dan Jalan SM Amin. Sementara truk ODOL juga banyak dihentikan petugas di Jalan Soekarno-Hatta.
Adapun aturan yang menjadi sandaran penegakan hukum dan penertiban terhadap pelanggaran oleh truk-truk tonase berat ini adalah SK Walikota Nomor 649 Tahun 2019. SK tersebut mengatur alur truk angkutan barang, lengkap dengan petunjuka jalan mana saja boleh dan tidak boleh dilalui. Dalam SK tersebut juga diterangkan jam-jam tertentu yang mengatur alur kendaraan angkutan barang jika melintas di wilayah Kota Pekanbaru.
Laka Maut di Jalan Hang Tuah
Sementara itu, laka maut juga terjadi di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya pada Kamis (3/11) sore. Seorang pengendara sepeda motor berjenis kelami perempuan yang belum teridentifikasi identitasnya terlihat tergeletak di jalan sekitar pukul 16.10 WIB.
Kasat Lantas membenarkan kecelakaan lalu lintas tersebut. "Korban meninggal di tempat. Anggota masih di lapangan untuk melalukan olah TKP," ungkap Kasat Lantas lewat sambungan telpon sekitar pukul 16.30 WIB sore.
Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Iptu Irsan Nasution pada pukul 18.00 WIB menyebutkan, personel di lapangan masih mengurusi jenazah yang dilarikan rumah sakit.
Kapolsek Tenayan Raya AKP Manapar Situmeang juga belum memberi informasi terkait kecelakaan ini.
Pantauan di lokasi, tabrakan terjadi saat lalu lintas di Jalan Hang Tuah sedang padat merayap. Menurut beberapa saksi, begitu tabrakan keras terjadi, masyarakat langsung mengerumini jenazah hingga memicu kemacetan. Satu unit mobil pikap terlihat terparkir di tengah jalan dengan korban yang berlumuran darah.
Hingga tulisan ini diturunkan mejelang pukul 19.00 WIB malam tadi, Polisi belum mengkonfirmasi penyebab tabrakan. Identitas pihak-pihak yang terlibat, termasuk korban, juga belum diungkap.(yls)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, PEKANBARU