PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dalam rangka memerangi narkoba di jajaran pendidikan, ratusan siswa siswi madrasah dan sekolah di bawah naungan Kementerian Agama kabupaten/kota se-Provinsi Riau secara simbolis dikukuhkan sebagai relawan Satuan Tugas (Satgas) Antinarkoba dan Prekursor Narkotika di lingkungan Kanwil Kemenag Riau, Kamis (31/10). Pengukuhan ini digelardi lapangan MAN 2 Pekanbaru.
Pengukuhan ditandai dengan penyematan tanda satgas oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Dr Rudiyanto SH dan dihadiri Kakanwil Kemenag Riau Dr H Mahyudin MA, kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H Asmuni MA, pejabat eselon III dan IV Kemenag Riau, kepala Kankemenag kabupaten/kota, Polda Riau, kepala madrasah dan ratusan relawan Satgas Antinarkoba se-Provinsi Riau.
Pengukuhan relawan Satgas Antinarkoba merupakan salah satu rencana aksi Kementerian Agama dalam mengimplementasikan berantas narkoba dengan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) yang diketuai oleh Gubenur Riau dengan melibatkan berbagai instansi, salah satunya adalah Kementerian Agama.
"Seluruh lembaga pendidikan baik muslim maupun nonmuslim yang jumlahnya mencapai tiga ribu, dan telah membentuk satgas yang beranggotakan lima orang dan dibina oleh satu orang guru yang akan melakukan pembinaan kepada siswa siswi, melakukan preventif untuk mencegah masuknya narkoba di lembaga pendidikan," ujarnnya.
"Satgas inilah yang akan mempreteli masalah tersebut sampai lembaga pendidikan ini 0 narkoba," tambahnya dan berharap agar satgas yang telah terbentuk hendaknya bergerak terus menerus untuk mengantisipasi masuknya narkoba di jajaran pendidikan, apalagi saat ini Riau berada pada posisi lima nasional tingkat penyalahgunaan narkoba.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Rudiyanto sangat mengapresiasi aksi Kementerian Agama dengan pengukuhan relawan Antinarkoba se-Provinsi Riau. Satgas ini akan memotivasi bagi lembaga dan instansi lain untuk mengambil langkah yang sama dalam memerangi narkoba di Provinsi Riau.
"Kami ingin semua lini nol narkoba, bukan hanya di lingkungan pendidikan di bawah naungan Kemenag, tapi juga di bawah Dinas Pendidikan. Untuk itu, satgas ini hendaknya dapat berjalan secara maksimal dalam rangka memberantas narkoba di Riau yang saat ini sudah memasuki ranah berbahaya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, Brigjen Pol Untung Subagyo mengatakan, berbicara tentang antinarkoba, tidak hanya pada pemberantasan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, dengan Satgas Antinarkoba merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat khususnya siswa pelajar atau kaum milenial yang akan menjadi benteng bagi teman-temannya di sekolah maupun di lingkungannya.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kemenag Riau akan melakukan kolaborasi program dalam proses belajar mengajar dengan mamasukkan referensi tentang narkoba, misalnya pada pelajaran budi pekerti akan disisipkan prilaku-prilaku seseorang yang kecanduan narkoba, saat belajar geografi disisipkan tentang jalur-jalur peredaran narkoba dan lain sebagianya. Sehingga permasalahan narkoba ini dapat lebih dipahami dan dihindari oleh masyarakat khususnya generasi milenial kita," ungkapnya.
Diakhir kegiatan pengukuhan, kegiatan diwarnai dengan penyampaian yel yel masing-masing Satgas Antinarkoba kabupaten/kota yang diabadikan melalui foto dan video sebagai langkah awal hadirnya Satgas Antinarkoba Kementerian Agama di Provinsi Riau. Salah satu yel-yel tersebut yaitu “Kami Siswa Siswi Madrasah dan Sekolah se-Kota Pekanbaru, Sehat Yes, Narkoba No”.(c)
Laporan HERIANTO BASERAH