PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Cuti panjang yang diambil oleh Drs HM Noer MBS SH MSi MH pasca-dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru dianggap bukanlah masalah oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Disebut, cuti merupakan hak aparatur sipil negara (ASN) dan kewajiban tugas saat ini masih bisa ditangani oleh pelaksana harian (Plh) jabatan tersebut.
Sorotan oleh akademisi tajam diarahkan pada Kadiskes Kota Pekanbaru HM Noer MBS. Pasalnya saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di ibukota Provinsi Riau ini terus meningkat. Di sisi lain, Diskes Kota Pekanbaru kini hanya dinakhodai Plh, yakni Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy atau akrab disapa dr Bob, merespon sorotan elemen masyarakat, Wako Pekanbaru Firdaus menyebut, cuti merupakan hak dari ASN. Karena itu dia tak mempermasalahkan.
"Jadi begini. Soal cuti kan hak ASN. Walaupun di tengah kita dalam kondisi Covid-19. Dan itu leading sector-nya di kesehatan dan ekonomi," katanya, Senin (3/8).
Lebih lanjut dipaparkannya, hak tersebut dalam hal ini cuti yang diambil M Noer tetap diberikan dengan berbagai pertimbangan. "Kita juga kan bisa melihat kekuatan. Dengan tim yang ada. Beliau (M Noer, red) cuti, beliau bisa beri arahan saat cuti. Masih tercover dengan Pak Bob," singkatnya.
Sebelumnya, M Noer langsung mengambil cuti panjang begitu digeser dari jabatan Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru dan ditunjuk menjadi Kadiskes pada akhir Juni lalu. Cuti diambil saat itu kata dia agar bisa fokus mengurus seleksi Widyaiswara di Pemerintah Provinsi Riau yang sedang dijalaninya.
Sementara itu, dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 memang tinggi. Jika dirinci, 20 Juli lalu bertambah tiga kasus dari sebelumnya 98 menjadi 101 kasus. Kemudian, sehari berselang 21 Juli terjadi kembali penambahan tiga kasus membuat angka positif menjadi 104 kasus. Lonjakan kemudian terjadi 22 Juli lalu, ini dengan penambahan 24 kasus. Senin (27/7) terjadi penambahan empat kasus, Selasa (28/7) bertambah sembilan kasus dan Rabu (29/7) bertambah dua kasus. Ahad (2/8), angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sudah menyentuh 173 kasus. Dan kemarin (3/8), total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berada di angka 177 kasus.
Sebelumnya diberitakan, kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru yang mengizinkan Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru mengambil cuti di tengah pandemi mendapat sorotan tajam. Salah satunya dari pengamat kebijakan publik, Khairul Amri.
Dosen Universitas Riau ini menyebut, di tengah situasi pandemi dan meningkatnya penyebaran Covid-19 saat ini, peran Diskes sangat ditunggu untuk mengatasi segala persoalan yang ada. "Dalam kondisi begini, pemerintah harus hadir di tengah masyatakat dengan memberikan solusi dan pelayanan kepada publik," kata Khairul.
Menurut dia, meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru akhir-akhir ini tentu mengharuskan Dinas Kesehatan Pekanbaru bekerja lebih ekstra. Terlebih pencegahan secara masif dan penanganan dini sangat diperlukan.
Di sisi lain, dia menilai pimpinan Diskes Pekanbaru yang dijabat oleh mantan Sekda Pekanbaru, M Noer, dengan mengambil cuti ini sangat tidak etis. Karena di tengah konsentrasi bersama melawan pandemi tersebut, Kadiskes Pekanbaru justru absen. "Wali Kota Pekanbaru harusnya tidak mengizinkan Kadiskes mengambil cuti," ujar Khairul.
Sebab menurutnya, keadaan ini bisa melukai perasaan publik dan stakeholder lainnya yang tengah berjuang bersama-sama.”Jika memang Kadiskes Pekanbaru tidak serius dalam upaya melawan Covid-19 di Kota Pekanbaru saat ini, sebaiknya mundur saja,” tegasnya.
Riau Pos sempat menginformasi sorotan terhadap dirinya pada M Noer. Dia tak merespon. Baik itu upaya melalui sambungan telepon, ke dua nomor telepon seluler hingga melalui pesan WhatsApp.(ali)