PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Riau diperintahkan untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk penanganan virus corona. Kepala Di nas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir menyebut itu adalah instruksi Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar agar semua RSUD di Riau harus siap untuk mengatasi pasien virus corona.
"Untuk itu seluruh RSUD di kabupaten/kota di Riau juga sudah diminta menyiapkan sarana dan prasarananya," ujar Mimi.
Mimi menjelaskan, untuk RSUD di kabupaten/kota tersebut, pihaknya juga sudah mengirimkan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga kesehatan. Karena untuk menangani pasien suspect corona, harus dengan peralatan khusus. Dijelaskan Mimi, untuk tiga rumah sakit yang ditunjuk pemerintah pusat untuk menjadi rujukan penderita virus corona. Yakni RSUD Arifin Achmad, RSUD Dumai, dan Rumah Sakit Puri Husada, Tembilahan. Khusus untuk di Pekanbaru, juga sudah ditunjuk rumah sakit swasta jika RSUD Arifin Achmad nantinya tidak dapat menampung adalah Ibnu Sina, Awal Bross, Eka Hospital dan Santa Maria.
Untuk itu, Mimi mengimbau, bagi masyarakat yang memerlukan informasi perihal virus corona ini dapat menghubungi petugas kesehatan setempat. Atau bisa juga menghubungi call center di nomor 119. Saat ditanyakan terkait biaya pengobatan bagi masyarakat yang terjangkit virus corona, Mimi menyebut jika yang bersangkutan sudah terkonfirmasi corona, maka semua biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah daerah dan pusat.
Siapkan Ruang Isolasi
RSUD Tengku Rafian Kabupaten Siak menyiapkan dua ruangan isolasi guna mengantisipasi kemungkinan adanya pasien terindikasi virus corona.
"RSUD Tengku Rafian menyediakan dua ruangan isolasi guna mengantisipasi kemungkinan adanya pasien terindikasi virus corona," ujar Direktur RSUD Tengku Rafiah Siak dr.H.Benny Chairuddin , Selasa (3/3).
Benny meminta agar masyarakat Siak tidak panik terhadap virua corona.Namun tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan. Benny juga mengingatkan kepada seluruh karyawan RSUD tentang pentingnya edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus corona ini. Salah satunya dengan mengajarkan cara mencuci tangan dan etika ketika batuk dan penggunaan masker yang benar.
Sementara itu Direktur RSUD Kepulauan Meranti dr Ria mengatakan pihaknya telah menyiapkan tim medis, prasarana dan banner imbauan di sekitaran rumah sakit.
"Kewenangan kami hanya mengurus pasien. Ruangan isolasi telah disediakan, jika memang ada yang terjangkit kami akan rujuk ke Rumah Sakit Arifin Ahmad Pekanbaru," ujarnya.
Kendati begitu, dr Ria mengaku sejauh ini Kepulauan Meranti aman dari virus corona. Namun, menurutnya kesiap-siagaan harus diutamakan.
Sementara RSUD Rokan Hulu (Rohul) telah mengambil langkah cepat dalam melakukan persiapan sebagai langkah antisipasi pencegahan pasien yang terserang suspect virus corona. Direktur RSUD Rohul dr Novil Raykel kepada Riau Pos menyebutkan, pemerintah daerah telah melakukan langkah antisipasi, dan mensosialisasikan kepada tenaga medis dan para medis, khususnya di ruang Instalasi Gawat Darurat dan ICU terkait penanganan suspect virus corona. Menurutnya, RSUD Rohul tidak menyiapkan ruangan isolasi bagi pasien corona, karena RSUD Rohul bukan rumah sakit rujukan.
"Kendati rumah sakit kita bukan rujukan. Sekarang ini kami tetap melakukan langkah-langkah dan kajian dalam pencegahan terhadap suspect corona terutama kepada masyarakat," terangnya.
Novil mengaku, pihaknya jauh-jauh hari telah melakukan berbagai langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mengantipasi pencegahan terhadap pasien suspect virus corona. Dengan membentukan tim Satgas, kemudian kesiapsiagaan, malakukan sosialisasi kepada petugas dan pasien untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan
Bentuk Tim Terpadu
Diskes Kampar membentuk tim terpadu untuk meningkatkan kesiagaan virus corona. Kepala Diskes Kampar Dedy Sambudi menyebutkan, pembetukan tim itu sesuai edaran dari Kementerian Kesehatan RI Nomor: SR.03.04/II/55/2020 tentang kesiapan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corono. Diskes Kampar menurut Budy juga sudah mengirim surat edaran terkait kesiap-siagaan itu.
"Pemerintah Kabupaten Kampar juga sudah mengeluarkan surat edaran yang telah ditantatangai Bupati Kampar. Edaran itu sudah Kami sebar ke seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Kampar. Besok (hari ini, red) kami akan menggelar Rapat Koordinasi dengan seluruh puskesmas," ujar Dedy Sambudi, Selasa (3/3).
Siagakan Alat Pemindai
Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tingkat II Pekanbaru, Syarifuddin mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyiagakan alat pemindai panas tubuh atau thermal scanner di pintu-pintu masuk Riau, seperti bandara dan pelabuhan. Namun memang alat tersebut tidak bisa mencegah masuknya virus corona. "Alat ini tidak bisa untuk mendeteksi virus corona. Dia hanya bisa memindai panas tubuh yang lebih dari 38 derajat. Di mana, salah satu indikasi orang terkena virus corona itu adalah demam tinggi," jelasnya.
Namun, pemindaian panas tubuh yang tinggi tersebut juga tidak selamanya bisa berhasil. Pasalnya, jika penderita panas tinggi itu sebelum bepergian meminum obat penurun panas, maka bisa saja saat melewati alat thermal panas tubuhnya menurun.
"Untuk mengantisipasi hal seperti ini terjadi, kepada para penumpang diberikan kartu kontrol kesehatan. Jadi jika setelah beberapa hari bepergian baru merasakan ada gejala seperti penderita corona, dapat langsung mendatangi sarana kesehatan," sebutnya.
Perketat Pengawasan Penumpang Masuk
Sejak adanya wabah virus corona, dua WNI pun ikut terjangkit, membuat masyarakat Indonesia panik. Dengan demikian pihak terminal, pelabuhan dan bandara pun memperketat penjagaan. Hal itu pun dilakukan oleh pihak Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Selasa (3/3). Terdapat tiga pesawat dari luar negeri yang datang ke Bandara SSK II Pekanbaru. Diantaranya Scoot air dari Singapura pukul 08:15 WIB, Air asia dari Kuala Lumpur pukul 10:30 WIB dan Air asia dari Kuala Lumpur pukul 15:35 WIB.
Koordinator KKP SSK II Albert Jeferson saat dijumpai mengatakan, seluruh penumpang dari luar negeri harus melewati garis karantina (Health Quarantina) di Bandara SSK II. "Kami buat garis khusus yaitu garis karantina bagi penumpang luar negeri," terangnya.(sol/wik/wir/epp/s)