Pasar Tumpah Bikin Macet

Pekanbaru | Selasa, 03 Desember 2019 - 09:44 WIB

Pasar Tumpah Bikin Macet
JUALAN DI JALAN: Para pedagang kaki lima berjualan di badan Jalan Jenderal Sudirman, Senin (2/12/2019) pagi. (prapti dwi lestari/riau pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- SUDAH lama para pedagang kaki lima (PKL) menggelar barang dagangannya di ruas jalan protokol hingga pagi hari. Meski meresahkan warga, khususnya para pengendara, kegiatan PKL ini seakan ada pembiaran  oleh instansi terkait. 

Keberadaan pasar tumpah di pagi hari terlihat di beberapa jalan. Seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman. Pedagang berjualan di jalan mulai dini hari hingga pukul 07.00 WIB atau sampai 07.30 WIB. 


Pantauan Riau Pos, Senin (2/12) di Jalan Ahmad Yani tepatnya di depan RS Santa Maria, tampak puluhan pedagang kaki lima yang membuka lapak dan meletakkan barang dagangannya seperti kentang, pisang, jengkol, cabai dan sayuran lainnya di badan jalan. Kondisi serupa juga tampak di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Kantor BRI Sudirman. 

Fadli, seorang pengendara roda empat mengatakan, keberadaan para PKL di Jalan Ahmad Yani sangat menganggu. Pasalnya, PKL membuka lapak hingga menghabiskan ruas jalan sehingga menjadi sempit.

"Jalan jadi sempit. Mana kami harus antar anak ke sekolah tepat waktu. Kalau mereka bisa minggir atau pindah setidaknya bisa terbuka juga ruas jalan yang sempit ini. Saya bisa menghabiskan setengah jam untuk bisa keluar dari jalan ini," ucapnya.

Hal yang sama juga dituturkan Sari, pengendara roda dua yang kebetulan tengah berbelanja di Pasar Sukaramai.

"Ya mungkin lapak dagangannya agak dipinggirkan lagi sehingga pengendara lain yang ingin lewat bisa leluasa," tuturnya.

Sedangkan Suarmi, PKL di Jalan Ahmad Yani mengatakan, dirinya telah lama berjualan di pinggir jalan tersebut. Selain ramai dan dekat dengan para pembeli, ia juga tidak perlu membayar uang lapak. Hanya uang kebersihan kepada petugas yang berjaga.

Saat ditanyai bersedia untuk masuk ke dalam pasar, dirinya mengatakan, sebenarnya dirinya mau. Namun, karena biaya sewa yang menurutnya terlalu tinggi dan ketidakpastian pembeli bisa seramai di lokasinya sekarang sehingga ia enggan masuk pasar.

"Kalau semuanya pindah jualan di dalam pasar, nggak apa-apa. Tapi kalau nanti kami pindah, tapi yang jualan di jalan juga masih banyak, rugi kami. Di sini keuntungannya lumayan daripada masuk ke dalam pasar,"ucapnya.

Sementara itu, kemarin, personel Satlantas Polresta Pekanbaru mengimbau para PKL untuk meminggirkan lapak dagangannya agar jalan tidak macet dan dapat lewati pengendara.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Emil saat dikonfirmasi terkait membenarkan kegiatan patroli yang dilakukan oleh satuannya. Menurutnya, sejak pukul 06.00 WIB usai apel hingga pukul 07.30 WIB pihaknya telah turun ke sejumlah titik rawan kemacetan untuk mengurai ruas jalan yang tersendat.

Ia mengaku pihaknya sudah sering mengimbau PKL untuk tidak berjualan di pinggir jalan, sehingga tidak mengganggu ruas jalan yang ada.

"Biasanya kami memberikan imbauan melalui pengeras suara. Tapi tetap saja pedagang hanya menoleh-noleh saja. Sekarang kami datangi langsung dan membantu mereka untuk menggeser bahan dagangannya agar ruas lalulintas tetap lancar dan barang-barang mereka pun tidak rusak tertabrak kendaraan yang melintas,"kata dia.

Pihaknya juga berharap kepada dinas terkait untuk dapat memindahkan para pedagang sehingga tidak membuat arus lalulintas di saat jam sibuk menjadi terhambat, serta menjadi titik simpul kemacetan yang baru.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook