DEKLARASI PEMUDA RIAU MELAWAN HOAX MERIAH

Foto UAS dan Kapolresta Terjual Rp30 Juta

Pekanbaru | Senin, 29 Oktober 2018 - 10:23 WIB

Foto UAS dan Kapolresta  Terjual Rp30 Juta
LELANG FOTO: Kapolresta Pekanbaru Kombespol Susanto (dua kanan) serahkan foto dirinya bersama Ustaz Abdul Somad yang terjual secara lelang kepada Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Romi Sinaga senilai Rp30 juta, Ahad (28/10/2018).MHD AKHWAN/RIAUPOS

Dikatakannya, berita resmi yang telah susah payah ditulis oleh wartawan, diabaikan karena berita hoax. Parahnya kata dia, hoax dapat memutus tali silaturrahim. “Misalnya, kasus kabar palsu yang dengan tanpa malu-malu diedar oleh RS dan dengan massif disebarluaskan oleh mereka-mereka yang reaktif dan jarang mengkaji kebenaran berita tersebut. Betapa bahayanya hoax ini,” ujarnya.

Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo mengatakan, kegiatan Deklarasi Pemuda Melawan Hoax ini sangat strategis. Sebab, hoax sudah sangat mengganggu. “Kalau tidak lakukan langkah nyata, tidak diantisipasi, saya yakin, akan menjadi pemicu perpecahan,” ujarnya.

Baca Juga :Penyuluhan Bisa Tangkal Bullying di Sekolah

Dia mengapresiasi PWI Pekanbaru yang telah menggagas kegiatan tersebut. “Alhamdulillah, kita bisa saksikan jalan santai, sampai deklarasi melawan hoax berlangsung dengan sukses,” kata dia.

Dia menyebut, generasi muda saat ini, adalah calon-calon pemimpin di masa yang akan datang. “Generasi muda, generasi milenial, adalah generasi penerus bangsa. 10-15 tahun ke depan, penerus pimpinan di Indonesia ini. Kami Polda Riau siap untuk melaksanakan kegiatan yang serupa untuk yang akan datang,” sebutnya.

Sedangkan Ketua PWI Pekanbaru Agustiar menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan karena hoax sudah menjadi ancaman di Indonesia. “Dulu kita melawan penjajah, sekarang hoax harus kita lawan, yang kita nilai sudah menjajah bangsa ini,” sebutnya.

Penjajahan gaya baru ini kata dia, merupakan musuh yang nyata. Penjajahan ini dapat meruntuhkan semangat nasionalisme dengan seketika, mengurangi rasa percaya terhadap pemerintahan yang sedang menunaikan kewajibannya untuk menjaga segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

“Hoax mampu menghadirkan rasa takut, membentangkan jurang pecah belah di tengah-tengah anak bangsa,” sebutnya.

Kaum penjajah ini kata Agustiar, memproduksi sekian banyak kabar bohong. Menggulai berita-berita basi yang menyesatkan, menghasut dengan kepalsuan, serta sanggup tertawa di atas perpecahan. “Makanya hoax harus kita lawan bersama-sama,” kata dia.

Menurut Agustiar, dari hoax, kemudian akan terbentuk tindakan main hakim sendiri. Dari itu, di hari Sumpah Pemuda ke 90 tahun 2018 ini, PWI Pekanbaru atas restu PWI Provinsi Riau bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Riau, Komando Resort Militer 031/Wirabima, Wali Kota Pekanbaru, dan unsur lainnya mengadakan Deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax.

“Deklarasi ini menjadi tonggak sejarah perlawanan rakyat Riau terhadap para penyebar hoax. Para penjajah yang menggunakan hoax sebagai senjata utama mereka. Siapa saja yang memproduksi hingga menyebarkan hoax adalah musuh bersama yang mesti dilawan,” kata Agustiar.

Meski Tak Hadir, UAS Dukung Deklarasi PRMH

Dalam pada itu, sempat dijadwalkan hadir dalam acara Deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax (PRMH) yang ditaja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pekanbaru, Ahad (28/10) di area car free day Jalan Jenderal Sudirman, Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya mengkonfirmasi berhalangan hadir dalam acara tersebut.

“Mohon maaf saya ucapkan. Memang saya berada di Pekanbaru. Hanya saja karena jadwal yang padat dan tak bisa digeser, makan saya tak bisa bergabung bersama rekan-rekan PWI dalam acara Deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax,” ujar UAS, Sabtu (27/10).

Kendati berhalangan hadir, UAS tetap mendukung penuh semangat PWI Pekanbaru yang menjadi motor dan garda terdepan dalam mengajak masyarakat memerangi dan melawan hoax.

Terlebih saat ini ditengah kemajuan teknologi banyak informasi yang beredar dan berkembang tanpa bisa dipastikan kebenarannya. Parahnya, informasi itu juga yang membuat beberapa kalangan bisa saling menghujat, berkelahi dan bersebarangan. Itu pula kini yang membuat masyarakat  resah akan kondisi tersebut.

“Apa yang dilakukan PWI ini sangat bagus dan bernilai ibadah. Mengajak orang kedalam kebaikan itu merupakan ibadah dan sesuatu yang bagus di mata Allah. Saya menjadi orang yang terdepan mendukung penuh kegiatan PWI melawan hoax,” ungkap ustaz kebanggaan masyarakat Riau itu.

UAS pun mengimbau masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru untuk mendukung semangat PWI Pekanbaru dalam melawan hoax. Jadilah insan yang cerdas dan selalu mengabarkan informasi yang benar dan sesuai fakta. Jangan jadi orang yang munafik dan suka mengadu domba sesama.

“Jangan suka menebar hoax. Karena nanti orang yang suka menebar hoax, walaupun amal ibadahnya baik, ia akan masuk surga, tapi surganya juga hoax,” tutur UAS.(dal/rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook