PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) - Sejumlah pohon pisang diletakkan di beberapa titik di sepanjang Jalan Pemuda, Kecamatan Payung Sekaki. Pohon tersebut sengaja diletakkan warga Kelurahan Tirta Siak sebagai bentuk sindiran kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang tak kunjung memperbaiki jalan rusak.
Aksi yang dilakukan warga setempat bukanlah yang pertama. Melainkan sudah yang kedua kalinya sejak dua tahun belakangan. Kondisi ini dikarenakan masih minimnya perhatian pemerintah terhadap pembanguan infrastruktur jalan.
Berdasarkan pantauan Riau Pos di lapangan, Rabu (2/5), setidaknya ada 14 batang pohon pisang dan dua pohon sawit diletakkan di badan jalan. Tiap pohon berdiri di atas permukaan jalan yang berlubang, sebagai penanda bagi pengendara.
Seorang warga Sukatno mengatakan, penanaman pohon tersebut dilakukan warga, Selasa (1/5) malam. Warga merasa prihatin dengan kondisi Jalan Pemuda. Pada aksi itu disampaikan dia, Camat Payung Sekaki dan Lurah Tirta Siak turut menyaksikannya.
“Ini yang kedua kalinya dilakukan. Kami kecewa kepada pemerintah yang tak memperbaiki jalan rusak,” ungkap laki-laki berusia 57 tahun itu.
Aksi ini, lanjut dia, tidak akan terhenti sampai di sini saja. Apabila Pemko Pekanbaru tidak memperbaiki jalan, maka warga berencana menggelar unjuk rasa. Mengingat ruas jalan tersebut ramai dilalui pengendara roda dua maupun roda empat. “Kalau tidak diperbaiki, kami mau lakukan demo,” paparnya.
Warga lainnya Abdul juga mengutarakan hal senada. Dia menambahkan, karena kondisi Jalan Pemuda yang rusak, sudah banyak korban berjatuhan. Terutama pengendara roda dua. “Sering kali terjadi kecelakaan, karena pengendara terperosok ke dalam lubang,” jelas warga Kelurahan Tampan itu.
Dipaparkan dia, pihaknya berharap Pemko Pekanbaru segera merespon masalah ini dengan memperbaiki jalan rusak tersebut. Sebelum memakan korban jiwa. “Kami harap segera diperbiaki, jangan tunggu ada korban jiwa baru diperbiaki,” pinta Abdul.
Sementara itu, Camat Payung Sekaki Zarman Chandra menuturkan, untuk perbaikan Jalan Pemuda pihaknya telah mengusulkan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) beberapa waktu lalu. Akan tetapi, urung terlaksana lantaran anggaran perbaikannya tidak disetujui.