TARGET TANAM 1.000 HEKTARE

Koperasi DMDI Launching Produk Serai Wangi

Pekanbaru | Jumat, 03 Januari 2020 - 08:55 WIB

Koperasi DMDI Launching Produk Serai Wangi
TUNJUKKAN PRODUK: Ketua DMDI Riau Ir Ajis menunjukkan produk yang dihasilkan dari tanaman serai wangi dan sudah siap dipasarkan di dalam dan luar negeri, Kamis (2/1/2020). (ABU KASIM/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Potensi tanaman serai wangi di Indonesia mulai dilirik  petani. Karena nilai jual serai wangi yang sudah disuling menjadi minyak serai wangi cukup tinggi. Melihat itu, Koperasi Melayu Serumpun Abadi (Mesra) Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Riau sudah mengembangkan usaha tersebut dan saat ini sudah menanam seluas 64 hektare dari target yang akan ditaman sebanyak 1.000 hektare di Riau.

"Melalui Koperasi Mesra DMDI Riau sudah melakukan kerjasama dengan sejumlah desa di Riau dan saat ini yang sudah berjalan lebih kurang 64 hektare. Dan rencananya pada saat pelantikan pengurus DMDI Riau pada awal Februari nanti kami akan me-launching produk dari serai wangi," ujar Ketua DMDI Riau Ir Ajis kepada Riau Pos, Kamis (2/1) di Pekanbaru.


Dikatakan Ajis, dari 64 hektare yang sudah produksi dan akan ditanam diantaranya di Kabupaten Bengkalis di Desa Tanjung Belit seluas  5 Ha, Desa Jangkang 6 Ha, Desa Sekodi 3 Ha, Desa Bantan Tengah 3 Ha. Di Kabupaten Siak, di Kecamatan Sabak Auh 3 Ha, persiapan menanam  4 Ha. Di Pasir Pengaraian 3 Ha dan persiapan tanam 5 Ha di Kabupaten Kampar 4 Ha dan persiapan tanam 24 Ha. Di Langgam, Pelalawan 2 Ha dan lahan persiapan menanam 2 Ha.

Ajis menjelaskan, potensi perkebunan serai wangi ini cukup besar, jiak dibandaingkan perkebunan lain, seperti kelapa sawit dan karet, karenaa untuk pengelolaannya cukup mudah dan murah.  Karena untuk 1 Ha kebun serai wangi  hanya dibutuhkan  10.000 batang, dengan kalkulasi 1 rumpun serai wangi dapat menghasilkan 2 kilogram dan untuk 1 Ha menghasilkan 20 ton daun serai wangi atau menghasilnya 200 Kg minyak serai wangi.

"Jadi kalau dihitung dengan harga pasaran minyak serai yang mencapai Rp150 ribu dikalikan 200 Kg, maka akan mendapatkan keuntungan mencapai Rp30 juta. Sedangkan proses taman dari 0 taman sampai 8 bulan sudah bisa dipanen.  Setelah 8 bulan dipanen pertama dan setelah 3 bukan dipanen kembali," terangnya.

Makanya kata Ajis, produk serai wangi ini, selain minyaknya dijual dengan harga tinggi, limbahnya juga bisa dimanfaatkan  untuk pembuatan sabun dan juga deterjen. Jadi yang akan di-launching nanti ada 5 jenis sabun multo,  sabun cuci piring, pembersih lantai dan karbol. Juga ada sabun mandi cair, sabun mandi beku. Sedangkan minyak serai wangi yang memiliki kualitas tingga akan dieskpor keluar negeri.

"Kita sudah melakukan kerjasama dengan perusahaan di Malaysia dan mereka sanggup menampung berapapun jumlah minyak serai wangi yang kita hasilkan nanti. Mudah-mudahan usaha kita ini lancar dan bisa membantu petani yang ada di Riau dan Koperasi Mesra DMDI Riau siap bekerjasama dengan kelompok tani maupun pihak desa," ujranya.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook