PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Provinsi Riau saat ini memiliki beberapa daerah penghasil pangan. Seperti Rokan Hilir dengan hasil padi, Kuantan Singingi sebagai penghasil peternakan, Kampar sebagai penghasil sayur mayur serta cabai dan beberapa daerah lainnya.
Meski begitu, Riau dinilai masih belum mandiri dalam hal ketersediaan pangan. Hal itu terbukti dari beberapa kasus yang terjadi. Di mana ketika akses jalan antar provinsi terhambat, maka kebutuhan pangan di pasaran akan sulit.
Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar menanggapi kenaikan komoditi pangan di beberapa kabupaten/kota di Riau. "Seharusnya kita bisa mandiri. Kita lihat saja, mengapa harga ayam potong bisa melambung di Pekanbaru padahal peternak ayam banyak di sini? Itu karena dinas terkait tidak serius menggarap itu," sebut Asri kepada Riau Pos, Kamis (2/1).
Menurut dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seharusnya bisa memiliki data serta fakta di lapangan akan kebutuhan pangan masyarakat. Sehinggga, ketika terjadi bencana alam seperti jalan terputus, stok pangan di Provinsi Riau tidak terganggu. Lebih spesifik, Asri menyampaikan bahwa Riau saat ini masih ketergantungan dengan provinsi lain untuk hal ketersediaan sumber pangan.
"Contoh, kalau jalan Sumbar-Riau terputus harga cabai pasti naik. Kita tau bahwa Kampar itu ada pertanian cabai. Kenapa tidak di fokuskan? Kita coba lihat juga Rohil penghasil padi. Tapi hasilnya di jual ke Medan. Sedangkan kita mendatangkan dari luar Riau, kan aneh?" pungkasnya.
Atas kondisi itu, ia meminta agar Gubernur Riau Syamsuar bisa mencari pejabat atau kepala OPD yang betul-betul bisa menyelesaikan segala bentuk persoalan. Termasuk urusan ketersediaan pangan. Sehingga ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, harga pangan tidak lagi melonjak naik seperti saat ini. Termasuk juga saat menghadapi perayaan hari besar seperti Idul Fitri.
"Kemandirian pangan harus bisa terwujud. Jangan sampai kita bergantung sama provinsi lain. Padahal alam Riau sangat mendukung untuk segalanya. Pak Gub (gubernur, red) harus bisa menemukan pejabat yang serius mau bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Riau," tambahnya.(nda)