PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tumpukan sampah kian meluber di sejumlah badan jalan alternatif maupun jalan protokol di Kota Pekanbaru. Hal ini membuat masyarakat dan pengendara yang melintas merasa resah karena aroma busuk kerap menyeruak kepermukaan.
Pantauan Riau Pos, Rabu (1/12) di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, tampak tumpukan sampah yang tidak diangkut secara optimal oleh petugas pengangkutan sampah, sehingga tumpukan sampah kian menggunung dan bahkan hampir memakan sebagian badan jalan.
Tak hanya itu, sejumlah pemulung juga tampak ramai membolak balik tumpukan sampah untuk mencari sisa barang bekas yang dapat dijual kembali, dan membuat tumpukan sampah yang tadinya sudah dibungkus menjadi berantakan.
Hal yang sama juga terjadi di Jalan Rajawali Sakti, Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya. Keberadaan lahan kosong yang tak termanfaatkan oleh pemiliknya kini berubah menjadi tempat pembuangan sampah ilegal oleh oknum masyarakat.
Terlihat tumpukan sampah yang sudah mulai menghitam karena sisa dari pembakaran yang dilakukan oleh warga sekitar, masih berserakan ke badan jalan alternatif tersebut.
Salah seorang pedagang kaki lima di Jalan Soekarno Hatta Rahmat mengaku, keberadaan tumpukan sampah di jalan protokol tersebut sudah sangat mengganggu masyarakat sekitar dan pengendara yang melintas.
Pasalnya, ceceran sampah plastik kerap berterbangan, sehingg mengganggu pengendara dan masyarakat, kondisi ini juga membuat kawasan lingkungan masyarakat menjadi terlihat kotor. "Jelas menganggu. Bukan cuma bau busuknya yang meresahkan, tumpukan sampah yang berterbangan ke tempat usaha dan lingkungan warga juga turut menganggu. Jadinya kami harus selalu memungut sampah plastik itu dan membuangnya ketempat yang semestinya," ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang warga di Jalan Rajawali Sakti Sandi. Menurutnya, sudah bertahun-tahun lamanya warga di Jalan Rajawali Sakti mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah yang kian menggunung dan dibuang oleh oknum warga tersebut.(ayi)