PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Provinsi Riau sudah kaya dengan sumber daya alam (SDA). Riau juga harus memiliki kekayaan dan keistimewaan dalam hal sumber daya manusia (SDM).
“Makanya kami fokus pada peningkatan sumber daya manusia. Riau harus istimewa dalam hal sumber daya manusia. Anak-anak Riau harus unggul,” ujar Gubernur Riau, Syamsuar.
Hal itu dikatakannya saat peluncuran buku Riau Istimewa, di Balai Pauh Janggi, Rabu (1/11).
Peluncuran buku Riau Istimewa ini dihadiri juga oleh Gubernur Riau di masanya Wan Abu Bakar, anggota DPD RI Misharti, Ketua Dewan Kehormatan Panitia Penerbitan Buku Riau Istimewa yang juga Ketua DPRD Riau di masanya Chaidir, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau Auni M Noor, dan beberapa tokoh masyarakat Riau lainnya. Selain diikuti tokoh masyarakat Riau, kegiatan ini juga diikuti tokoh masyarakat lintas etnis yang tergabung dalam FPK.
Syamsuar menyebut, sumber daya alam Riau sudah luar biasa. Akan tetapi, orang Riau tak boleh terlena dengan sumber daya alam tersebut. Riau harus berpacu untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pendidikan anak-anak Riau.
“Kita jangan jadi penonton di kampung kita. SDA yang ada harus diimbangi dengan istimewanya SDM anak-anak Riau,” ujar Syamsuar.
Ketua Dewan Kehormatan Panitia Penerbitan Buku Riau Istimewa (PPB-RI) Chaidir, menyebut, buku ini memang istimewa. Selain kontennya yang istimewa, kegiatan ini juga dilaksanakan secara istimewa, yakni diadakan di ruang pauh janggi, yang biasa digunakan untuk kegiatan resmi Gubernur. Banyak juga tokoh masyarakat Riau yang hadir, termasuk para calon anggota DPR dan DPD RI dan caleg tingkat provinsi dan kabupaten kota se-Provinsi Riau.
“Selain itu tentu saja tentang konten buku dan tebalnya buku yang mencapai hampir seribu halaman,” ujar Chaidir.
Sekilas, Chaidir memaparkan tentang isi buku tentang kumpulan esai, cerpen dan puisi dari para tokoh, pemikir, budayawan, dan seniman Riau. Dia juga menyebut tentang kenang-kenangan (legacy) Gubernur Syamsuar jelang habis masa jabatannya pada 3 November 2023 mendatang dan digantikan pelaksana tugas.
“Buku ini legacy yang penting bagi Pak Syamsuar,” ujar Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) ini.
Menurutnya, buku ini akan dikenang sebagai buku penting dalam khazanah intelektual orang Riau. Anak cucu orang Riau akan mengingat berbagai tulisan dalam buku ini dan menjadi catatan tersendiri bagi Riau.(gem)
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pekanbaru