KOTA (RIAUPOS.CO) - Seseorang yang mengalami pelecehan seksual saat kecil cenderung akan menjadi pelaku ketika dewasa. Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru Herlia Santi mengungkapkan, itu semua tergantung frekuensi dan waktunya.
‘’Kalau selama beberapa tahun terus dilakukan pelecehan, maka akan terekam diingatan anak,’’ kata Santi kepada Riau Pos, Senin (1/4).
Ia mencontohkan pelecehan seksual yang dilakukan ayah kepada anaknya. Ini memerlukan waktu yang sangat lama untuk memilihkan diri. Terlebih lagi pada anak perempuan. ‘’Karena anak bisa dendam dan untuk dendam itu bisa sangat lama,’’ ungkapnya.
Jika mendapat perlakuan perilaku seksual melenceng, Santi mengatakan, kalau frekuensi dan waktunya lama serta tidak diketahui, maka ada kecenderungan anak menjadi pelakunya kelak. ‘’Tapi ini tidak selalu,’’ singkatnya.
Untuk mencegah korban menjadi pelaku, Santi menuturkan, perlunya pemulihan terhadap korban yang mengalami pencabulan. Tidak hanya itu, edukasi terhadap orangtua juga sangat diperlukan. ‘’Anak pada usia golden age, satu sampai lima tahun, akan selalu merekam apa yang dialaminya,’’ imbuhnya.(*1)