PEKANBARU 9RIAUPOS.CO) -- Tahun ini, 2020 adalah tahun kabisat. Di bulan Februari, ada 29 hari penanggalan. Ini terjadi setiap empat kali setahun.
BAGI mereka yang terlahir di tanggal 29 Februari, ada keunikan yang dirasakan. Berbeda dengan mereka yang lahir di tanggal-tanggal selain 29 Februari.
Mereka tidak bisa merayakan hari ulang tahun setiap tahun. Meski usia tetap bertambah, mereka baru bisa merasakan hari ulang tahun empat kali setahun.
Seperti yang dirasakan Putri (24). Wanita kelahiran 29 Februari di Tebing Tinggi, Selatpanjang ini punya cerita
dang lupa hari ulang tahunnya. "Ada untungnya juga, saya nggak perlu traktir makan mereka," katanya sambil tertawa.
Sementara itu, tanggal 29 Februari 2020 kemarin jatuh pada hari Sabtu. Beberapa proses persalinan terjadi di hari itu. Riau Pos mendatangi beberapa rumah sakit untuk melihat bayi-bayi yang lahir di tanggal 29 Februari itu.
Di RS Awal Bros A Yani, Ada tiga proses persalinan yang dilakukan pada 29 Februari itu. Semuanya kelahiran anak pertama.
Manajer Pengembangan dan Pemasaran RS Awal Bros AYani dr Dedi Agusmar kepada Riau Pos mengatakan, terdapat tiga ibu yang melahirkan pada 29 Februari. "Ada tiga ibu yang melahirkan. Ada yang sesar yaitu dua orang dan untuk yang normal satu orang," katanya, Sabtu (29/2).
Salah seorang dokter kebidanan dan kandungan RS Awal Bros A Yani dr Zul Aida SpOG mengatakan, pasien yang ditanganinya melahirkan secara normal. Mulanya, dibilang sesar namun akhirnya bisa normal.
"Lahir pukul 04.30 WIB dengan berat 3,6 kilogram, anak dari pasangan Winar Simbolon dan Ganda Putra Marpaung" tuturnya.
Riau Pos pun menjumpai pasutri dimaksud. Di dalam ruangan sedang berkumpul keluarga. Ada opung (nenek) dan tiga kemenakan pasutri.
Di pangkuan ibunya yang memakai pakaian serba merah jambu, bayi perempuan itu sedang menyusu. Terlihat tidur nyenyak. Sementara sang bapak duduk di kursi sambil memperhatikan buah hatinya. Sedangkan raut sang nenek begitu sumringah.
"Dari keempat cucu, baru ini yang lahir normal. Ini cucu keempat saya," sebutnya.
Lebih jauh, cucu perempuannya pun telah diberi nama. Langsung sang opung yang menamainya. "Karena lahirnya di bulan Februari, saya kasih nama Maria Febrianti Marpaung. Marpaungnya jangan sampai tak disebut nanti bapaknya marah," katanya sambil ketawa. Ruangan pun pecah karena candaan Opung.
Katanya, merasakan kontraksi pukul 01.00 dini hari dan melahirkn pukul 04.20 WIB. Selanjutnya selesai persalinan, keduanya memutuskan untuk tinggal di Minas. "Nanti kalau sudah dibolehkan pulang, langsung ke Minas," tuturnya.
Kemudian, Riau Pos pun menjumpai seorang ibu yang melahirkan dengan proses sesar. Di ruang 362. Pasangan Debi Manisa dan Rispika Sandra langsung dikaruniai anak seperti pasangan sebelumnya.
Saat ke ruangan itu, sang ibu dan bayinya sedang tertidur lelap. Riau Pos disambut Bude Wartinah, yang sedang menjaga keponakan dan cucunya yang baru lahir.
"Berangkat dari rumah di Rumbai Jalan Utama, pukul 21.00 WIB. Masuk di ruang operasi 23.30 WIB. Kata dokter paling setengah jam rupanya melebihi. Jadinya lahir pukul 00.29 WIB," terangnya.
Masih kata Wartinah, bahwa anak dari keponakannya harusnya lahir di pertengahan Maret. Tapi ternyata lebih cepat. "Perkiraan dokter pertengahan Maret. Lahirnya tanggal 29 Feb.
Laki-laki dengan berat 2,7 kg, panjang 48 cm," ujarnya.
Berbeda lokasi, di RS Awalbros Panam terdapat satu pasangan suami istri yang dikaruniai anak yang lahir tanggal 29 Februari. Dikatakan Koordinator Bisnis and Development RS Awal Bros Panam Merriyana Fransiska, pasien yang melahirkan sesar itu adalah Resti.
"Bayinya lahir secara sesar sekitar pukul 16.30 WIB. Hanya ada satu yang lahir tanggal 29 Februari," ulasnya.***
Laporan: SOFIAH