PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru sedang menyusun rancangan teknis angkutan feeder Sarana Angkutan Umum Massal Trans Metro Pekanbaru (SAUM-TMP). Untuk satu koridor feeder nantinya diperlukan hingga 15 unit kendaraan.
Tingkat okupansi TMP saat ini baru diangka 30 persen. Pemerintah Kota Pekanbaru sekarang merancang penerapan armada feeder sebagai pengumpan agar mendongkrak penggunaan TMP oleh masyarakat. Fokus feeder adalah angkutan yang akan melayani penumpang dari kompleks permukiman menuju halte bus TMP. Sebab saat ini keberadaan bus TMP belum bisa menjangkau hingga permukiman.
Dipaparkan Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso akhir pekan lalu, rute koridor yang akan dibuka sudah disiapkan dan dipresentasikan pada Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. "Sudah diarahkan Pak Wali untuk rute-rute tersebut. Namun, ini pengolaannya tidak sebatas itu, tapi tetap diikuti siapa yang mengelola ini. Kemudian berapa unitnya," kata Yuliarso.
Yang penting lagi untuk dipersiapkan, adalah sistem kerjanya, sistem pembayarannya. Karena ini layanan umum. Layanan yang harus dibuat untuk mengambil atau menjemput masyarakat dari rumah ke halte bus. "Jadi ini mengintensifkan. Okupansi hari ini masih 30 persen. Dengan adanya feeder kita harapkan bisa meningkat," urainya.
Feeder ini, kata Yuliarso berkiblat ke DKI Jakarta. Untuk rutenya diutamakan di wilayah padat penduduk seperti di Kecamatan Tampan. Namun, untuk rute ini belum dituangkan ke dalam surat keputusan wali kota. "Diusahakan tahun ini, tapi kan masih banyak tool yang dipersiapkan. Badan usahanya. Makanya tahun ini kita mendorong supaya terbentuk perusahaan Pekanbaru Madani diproses dengan perda ditetapkan menjadi BUMD. Kami perlu 10 sampai 15 unit kendaraan feeder untuk satu koridor," ujarnya.(ali)