(RIAUPOS.CO) Pemotongan insenstif yang diterapkan PT Go-Jek kian bergejolak di Kota Bertuah Bertuah. Puncaknya ditandai dengan aksi unjuk rasa yang digelar ratusan mitra Go-Jek di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Senin (13/8). Mereka mendesak kantor operasional perusahaaan transportasi berbasis daring untuk ditutup.
Unjuk rasa yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dikawal ketat pihak kepolisian maupun personel Satpol PP. Para driver tampak tumpah ruang berkumpul di depan Kantor Wali Kota sambil membawa bermacam spanduk bentuk penolakan yang dilakukan PT Go-Jek, di antaranya ‘tolak penindakan aplikator #bukansapiperah’ ‘kembalikan skema instentif seperti semula’ serta tulisan lainnya.
Pelaksanaan aksi yang digelar ratusan driver turut berdapak pada kemacetan arus lalu lintas yang cukup panjang di Jalan Jendral Sudirman. Pasalnya, sebagian badan jalan prokotol diduduki massa. Selain itu, para driver melakukan sweeping terhadap sejumlah driver Go-Car yang diduga beroperasi dan pengambil penumpang. Setidaknya ada tiga kendaraan yang berhasil terjaring dan diberhentikan secara paksa serta diminta ikut dalam aksi unjuk rasa.
Koordinator lapangan (Korlap) Riski mengatakan, kedatangan pihaknya ingin mengadukan persoalan yang dialami driver Go-Car kepada Wali Kota Pekanbaru. Menurutnya, Firdaus ST MT merupakan pemimpin di Kota Bertuah. Karena sejuah ini, pihaknya telah berupaya menyampaikan tuntutan ke manajemen perusahaan tersebut akan tetapi tak kunjung ditanggapi.
“Kami masyarakat yang tertindas. Kami sudah sampaikan tuntukan ke Go-Jek, tapi mental. Kalau tidak ke Pak Wali, mau ke siapa kami mengadu lagi. Karena beliaulah yang mengayomi kami selaku masyarakat Pekanbaru,” ujar Riski dalam orasinya.