PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Total sudah 127 peserta didik dan guru di Abdurrab Islamic School (AIS) yang terdeteksi positif Covid-19. Terakhir penambahan dari klaster ini berjumlah 14 kasus.
Saat ini ratusan pasien positif ini menjalani isolasi di gedung sekolah yang terletak di Jalan Bakti, Kecamatan Marpoyan Damai tersebut. Mereka yang terkonfirmasi positif tidak memiliki gejala yang begitu berarti.
"Ada tambahan 14 orang lagi. Jadi total sudah 127 orang yang positif," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pekanbaru Syoffaizal, Selasa (30/11).
Ia menerangkan, adanya tambahan pasien positif ini berdasarkan penelusuran kontak erat. Ada 93 orang yang dilakukan pemeriksaan swab PCR oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru.
Tim dari Dinas Kesehatan Pekanbaru dan aparat kepolisian masih berjaga di sekitar gedung sekolah. Tenaga kesehatan juga memantau mereka yang menjalani isolasi.
"Tenaga kesehatan dari dinas kesehatan terus memantau keadaan mereka yang jalani isolasi. Nakes langsung didatangkan ke sana," terangnya.
Akan Diisolasi di RSD Madani
Sementara itu, pelajar dan guru Abdurrab Islamic School (AIS) yang terdeteksi positif Covid-19 akan ditempatkan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru. Isolasi dijalankan di sana hingga sembuh.
Saat ini peserta didik yang terkonfirmasi positif masih menjalani isolasi di dua gedung asrama sekolah. "Kami sudah sepakati, anak-anak yang masih positif akan kami rawat di Madani. Data sementara, masih ada sekitar 50-an yang positif. Mudah-mudahan, ini bisa cepat untuk memutus mata rantai," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, usai peninjauan swab PCR lanjutan di Yayasan Abdurrab Islamic School, Selasa (30/11).
Wako menyebut, pihak sekolah juga mengaku kewalahan dalam melakukan isolasi terhadap peserta didik yang terkonfirmasi positif. Maka pemerintah kota melalui satgas akan menempatkan anak-anak yang masih positif ke RSD Madani.
Ia juga telah meminta Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan tracing atau penelusuran kontak erat terhadap pelajar Yayasan Abdurrab Islamic School yang sebelumnya telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Begitu juga dengan anak-anak yang berasal dari luar daerah seperti Siak dan Kota Dumai, ini Satgas Pekanbaru dengan daerah akan berbagi informasi. Jadi Satgas Riau dan kabupaten/kota harus bekerja sama," ungkapnya.
Wako mengaku, dari penjelasan pihak sekolah, pelajar yang terpapar Covid tersebut hanya mengalami gejala ringan, sehingga mereka sebelumnya hanya diisolasi di asrama sekolah bersangkutan.
"Alhamdulillah, anak-anak yang positif ini, kategorinya ringan. Sekarang ini, intinya kita harus mengobati anak-anak kita, supaya anak-anak kita cepat pulih dan menelusuri kontak erat. Itu intinya," tutupnya.
Aktivitas Sekolah Ditutup
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru pun sudah menegur sekolah swasta yang menjadi klaster baru Covid-19. Aktivitas sekolah pun sudah ditutup untuk sementara.
Tim dari dinas sudah memberi peringatan karena terdapat kelonggaran protokol kesehatan mencegah Covid-19. Ada ratusan orang terkonfirmasi karena merupakan kontak erat dalam kasus Covid-19 di sekolah terpadu itu.
"Kami sempat memberi peringatan, karena agak longgar. Maka kami ingatkan agar perketatan prokesnya," tegas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas.
Dinas sudah memberi peringatan terhadap protokol kesehatan, karena sekolah itu merupakan sekolah yang memiliki asrama. Mereka pun harus memperketat protokol kesehatan di sekolah itu.
"Tim sudah turun ke sana. Kami ingatkan jangan sampai langgar prokesnya. Intinya kami sudah memberi peringatan sebagai langkah antisipasi," jelasnya.
Ismardi mengatakan, bahwa baru sekolah itu yang tutup sementara. Ia menegaskan bahwa penutupan itu sesuai SOP saat terdapat kasus Covid-19.
Dirinya belum memastikan hingga berapa lama penutupan sekolah itu untuk sementara. Ia menegaskan bahwa sekolah mesti konsisten bersama peserta didik menjaga protokol kesehatan secara ketat.(ali)
Laporan M ALI NURMAN, Kota